"Mengapa? Mengapa semua ini harus terjadi begitu cepat?" Binar terus bertanya di dalam pelukan Adnan.
Ari matanya terus saja mengalir dan membasahi pakaian Adnan. Mendengar istrinya terus seperti ini membuat dirinya merasa sedih dan bersalah.
"Tenangkan dirimu," ucap Adnan guna memenangkan Binar.
Tidak begitu lama terdengar suara Arganta yang bertanya bagaimana keadaan sang ayah pada seorang dokter. Di mana dokter tersebut baru saja keluar dari ruang operasi.
Binar berjalan mendekat bersama Adnan menuju dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi. Adnan pun berada di sampingnya menjadikan tubuhnya sebagai penopang Binar.
"Dokter ... bagaimana keadaan suami saya?" tanya ibu dengan nada parau.
"Operasinya berjalan lancar, tidak ada yang perlu di khawatirkan. Namun...," Dokter menghentikan ucapnya.
"Namun, apa dokter?!" tanya Binar pada sang dokter.