"Apa yang tidak mungkin? Semuanya bisa saja mungkin. Bisa jadi kau yang tidak mengenalnya dengan baik!" ujar Binar pada Ae-Ri.
"Pergi kau! Aku tidak ingin melihatmu lagi. Kau hanya membuatku berpikir buruk tentangnya saja!" tukas Ae-Ri.
"Kau masih saja bodoh! Apa kau tidak tahu jika dia sedang memperalat dirimu?" Binar kembali berkata dengan sedikit mengejek.
"Aku bodoh? Tidak. Kau yang bodoh jika bukan karenamu peluru itu tidak akan mengenai Adnan!" timpal Ae-Ri yang masih berusaha untuk meyakinkan dirinya.
Binar menghela napasnya, dia sungguh tidak mengerti dengan Ae-Ri. Mengapa wanita ini begitu percaya jika dirinya sudah melakukan semua hal yang benar. Bahkan membunuh setiap wanita yang sedang dekat dengan Adnan.
"Kau jelas-jelas bodoh. Apa kau tidak menyadari jika Adnan sangat mencintai aku. Dia akan menjadikan dirinya sebagai tameng untuk melindungi aku. Dan wanita itu tahu tetapi kau tidak!" jelas Binar padanya.
