"Tidak. Nona, jangan lakukan itu!" pekik pengawal Adnan dan juga gadis yang sedang disandera itu.
"Cepat buka pakaianmu atau kau ingin melihat gadis ini terluka lagi, hah!" pria bertubuh besar itu berkata dengan nada mengancam.
Pria bertubuh besar itu kembali menyatakan tangan gadis itu. Meski sang gadis berusaha untuk menahan rasa sakit agar tidak berteriak. Akan tetapi, Binar bisa merasakan betapa sakitnya jika tubuh disayat oleh pisau. Karena dia pernah merasakannya.
Binar mulai membuka kancing kemejanya, perlahan satu kancing sudah terlepas. Dua kancing sudah terlepas pula, saat dia hendak melepaskan kancing ketiga.
"Berani kau lepaskan kancing itu—aku akan menghukummu lebih berat dari yang sebelumnya!"
Binar terpaku saat mendengar suara itu yang penuh dengan penekanan. Dari arah belakang pria bertubuh besar itu, terlihat Adnan yang berjalan dengan penuh kemarahan.