Chapter 5 - it's hurt 4

Sudah hampir seminggu lea menjalankan rutinitas seperti biasa dan selama itu eeick tak pernah menghubungi lea ataupun sebaliknya.

disaat lea sedang melamun di tempat kerja tiba-tiba datang seorang cowok yang udah nyakitin hati lea dan orang yang ingin lea lupakan bersama kenangan yang lalu.

"mbak saya mau beli hp bisakah tolong ambilkan hp xxxx?" tanya si cowok sambil ngeliat lea.

tapi tak ada respon dari lea.

"mbak" lagi-lagi si cowok manggil lea sambil melambaikan tangan.

"eh iya mas.." seketika lea terkejut hingga badannya gemetaran karena melihat sosok orang yang ada di depan matanya dan orang yang selama ini ingin lea lupakan.

" he he, hai Ra apa kabar?" ya orang itu erick cowok yang udah bohongi lea selama ini dan dia suka panggil lea dengan Ra, karena kata dia itu nama kesayangan buat lea.

" ah.. aku baik, ada yang bisa saya bantu mas?" tanya lea sambil mencoba menghilangkan rasa shock tadi.

" lhah kok mas sih ra?" ada sedikit keterkejutan di diri erick karena lea tak pernah memanggil dengan sebutan mas.

"lha trus maunya panggil apa? kan masnya lebih tua daripada aku"

" hummz,kok kamu jadi berubah sih ra?"

" berubah?? berubah gimana ya mas? aku cuma menghormati yang lebih tua aja" lea menjawab dengan mencoba setenang mungkin biar pacarnya makaudnya sang mantan tidak curiga.

"humm, aku ngerasa kamu berubah ra dan kenapa selama beberapa hari kamu gak hubungin aku biasanya kamu bakalan hubungi aku meski itu cuma sms?" tanya erick heran dengan sikap lea selama seminggu ini, tanpa dia sadari bahwa dirinyalah yang udah berubah.

" maaf mas bukannya mas yang bilang kalau sibuk dengan tugas kuliah?"

" iya ra aku sibuk beberapa hari ini, maaf ya ra"

"sibuk dengan kekasih barumu kan"(dalam hati lea berbicara"

"ra kenapa diam?"

"gpp kok" menyadarkan diri dari lamunan.

" ra entar mau gak temenin aku makan?" tanya erick mencoba membujuk lea.

"emm coba liat aja entar" jawab lea cuek.

"ya udah entar aku jemput ya"

"humm" hanya itu yang keluar dari mulut lea sambil mengangguk.

"ya udah aku pulang dulu ya sampai ketemu nanti rara sayang" berlalu sambil melambaikan tangan.

bahkan lea pun tak menjawab.

"eh Al ngapa tu tadi si curut kesini?" jiwa kepo novi mulai lagi.

" au deh, ngajakin makan entar" jawab lea sambil mengendikkan bahu tanpa peduli.

"trus kamu mau gitu?" tanya novi makin penasaran.

" tau deh entar, aku cuma jawab liat aja entar"

" " novi pun cuma sabodo teing ngrasain sikap sahabatnya itu karena sudah biasa dan padahal sudah seminggu ini sahabatnya udah mulai coba lupain rasa sakit itu.