Chapter 6 - it's hurt 5

Seperti apa yang tadi siang erick janjikan lea tidak langsung pulang namun menunggu jemputan dari erick, karena tadi siang erick bilang mau jemput lea untuk makan malam.

padahal udah lebih dari 30 menit tapi erick belum datang juga untung tadi novi tidak langsung pulang, karena kasihan melihat lea belum pulang jadi novi siap menemani sahabatnya itu sampai di jemput.

"Al emang erick beneran tadi bilang mau jemput?"

"iya vi, tapi nyampe sekarang kok belum nyampek ya?" sambil nengok kanan kiri nyari keberadaan erick.

"lhah coba telfon orangnya deh Al, ini udah makin malem lho" saran novi sambil lihat jam yang melingkar di tangannya.

"haduh kok aku lupa ya" sambil ngeluarin hp dan mencari nomor erick hingga memutuskan untuk menghubungi erick.

tut tut tut

Allea terus mencoba menghubungi erick tapi tak di angkat.

" gimana al di angkat gak?"

" gak di angkat vi"

"ya udah pulang aja yuk udah malem, kasian mbahmu pasti nungguin" ajak novi sambil megang tangan lea.

" entar dulu deh vi nunggu 5 menit lagi, kalau gak dateng kita pulang" sambil liatian jalan.

5 menit kemudian erick tetap gak dateng.

" ya udah vi ayo pulang ini udah 5 menit"

" ayo"

mereka berdua pulang dengan mengayuh sepeda masing-masing, disaat mereka asik bersepeda tak sengaja mata lea melihat ke arah bangku taman ada 2 orang cowok cewek yang sedang bermesraan dan ternyata orang itu erick.

DEG (lagi-lagi air mata jatuh sendiri)

"kenapa kamu bohong lagi rick sama aku?"(batin lea menangis)

disaat yang sama tak sengaja erick melihat kesamping dan pandangan mereka bertemu, lea mencoba menepis air matanya agar tak jatuh lagi dan disaat itu erick berjalan ke arah lea.

"ra aku bisa jelasin semua ini" sambil berjalan ke arah lea mencoba berbicara dengan lea.

" " lea hanya diam saja karna tatapannya masih kosong melihat semua yang terjadi.

" rick kamu mau jelasin apa lagi? apa kamu mau bilang ke lea kalau kamu gak bisa jemput karna kamu lagi sibuk tugas kuliah atau kamu lagi nemenin temen kamu?" marah novi karna ikut sakit hati melihat sahabatnya sakit hati lagi.

"vi diem deh ini urusan aku sama rara bukan sama kamu" bentak erick melihat novi.

" rick selama ini lea diem aja ya saat kamu bohongin dia, kamu inget rick pas malam itu kamu bilang gak bisa ketemu gegara ngerjain tugas? tapi apa nyatanya kamu mesra-mesraan sama cewek di atas motor" marah novi sambil menunjuk di depan muka erick.

" ra tolong dengerin penjelasan aku dulu ra aku mohon" di pegang kedua tangan lea sambil memohon.

"udahlah rick gak usah jelasin lagi, udah cukup kamu sakitin lea selama ini" novi melepas tangan lea yang di pegang erick.

"kamu.." erick kehilangan kata-kata yang akan di ucapkan.

"STOP" bentak lea sambil terus meneteskan air mata.

"vi ayo pulang aku lelah pengen istirahat kasihan mbah nungguin" ajak lea sambil megang tangan novi.

"ayo al"

" dan buat kamu erick kita sudahi saja hubungan kita ini, karena sebuah hubungan yang sudah dihiasi kebohongan meskipun itu kecil tapi semakin lama mungkin kebohongan itu akan semakin membesar, dan aku gak suka dengan kebohongan" lea berlalu meninggalkan erick yang masih berdiri, tanpa melihat kebelakang lagi karena takut akan semakin menambah goresan di hatinya nanti.

sepanjang malam ini yang di lalui lea di hiasi dengan kehancuran di hatinya.