"Apakah mereka melarangnya?" Florence menatap ke langit yang biru nan luas dari balik jendela. Ia melangkah ke pintu, memutar knop dan menarik gagangnya.
Percuma!
Pintu itu jelas terkunci. Penculik mana yang membiarkan tawanannya lepas? Florence terus berusaha membuka pintu sambil berteriak dan mengumpat keras.
Tak ada sahutan, tak ada suara derap langkah kaki. Sepertinya mereka semua pergi. Florence terduduk bersandar di daun pintu. Ia membenamkan wajah di lutut, wanita itu menangis selama berjam-jam.
Setelah beberapa waktu, Florence kelelahan menangis, kepalanya terasa sakit. Ia juga kesulitan bernapas, hidungnya tersumbat akibat saluran air mata yang masuk ke sinus. Ia membaringkan tubuhnya ke atas kasur. Florence melanjutkan tangisnya hingga ia tak sadar sudah tertidur sambil terisak.
Ia tiba-tiba membuka mata. Wanita itu mendengar banyak langkah kaki yang mendekat ke arah pintu. Kewaspadaan Florence meningkat, Ia selalu merasa nyawanya terancam.
Florence segera duduk, meringkuk di sudut kasur dan gemetar. Suara anak kunci terdengar nyaring saat diputar seseorang dari sisi luar. Ia menarik selimut menutupi tubuhnya.
"Halo, Cantik ... Senang melihatmu." Kent muncul dari balik daun pintu bersama Gary.
"Tidak!" Florence berkata dengan lirih. Ia semakin merapatkan tubuhnya ke dinding.
Kent semakin mendekat diiringi Gary. Ia lalu menarik selimut di tubuh Florence dengan kasar, membuat wanita cantik itu memegang selimut itu erat-erat. Namun, dengan sekali sentakan keras yang dilakukan Kent, selimut itu terlepas dari genggaman tangan Florence.
Florence menurunkan kedua kakinya. Ia berusaha menutupi area pribadinya yang terlihat tanpa sehelai benang pun menutupinya. Kent menatap Florence dengan pandangan 'lapar' dan menelan salivanya.
Kent tertawa penuh kemenangan. Ia menjelajahi tubuh Florence dengan pandangan matanya yang menjijikkan. Belahan dada wanita itu terlihat sangat memukau di matanya, membuatnya kembali tertawa keras.
"Kali ini tidak akan ada yang menolongmu," ujar Kent senang. Ia segera mengunci pintu setelah sebelumnya mencabut anak kunci dari sisi luar.