Kalau Lo minta gue berhenti ganggu Lo, gue nggak bisa, La. Tanyakan sama takdir kenapa dia mempertemukan kita sekali lagi.
.
.
.
Baru dua hari, Skala menjadi bagian dari SMA Deandless. Masih banyak hal yang membuatnya bertanya-tanya, tentang ingatannya yang hilang, juga tentang kecelakaan yang menimpanya. Skala berjalan menelusuri lorong kelas XI dalam diam, matanya tertuju pada sepatu putih yang dipakainya. Samar-samar dia mendengar pembicaraan dari beberapa orang yang dilaluinya.
"Eh, itu orangnya," bisik salah satu gadis berkucir kuda pada teman di sebelahnya.
"Iya, iya. Ibu negara sekolah ROMA," balas temannya yang lain.
"Duh, untung aja dia hilang ingatan, kalau enggak pasti udah habis sama gengnya Dona."
"Iya, bener banget, tuh."
"Kenapa pindah ke sini, ya?"
"Entahlah." Gadis berkucir kuda menjawab tak acuh.