Chereads / Recall [ Alin ] / Chapter 13 - Episode 13

Chapter 13 - Episode 13

Sepulang dari cafe aku, Andre ,dan Bella pergi ke rumah praktik salah seorang dokter di dekat kotaku.

Rumah itu terlihat sangat asri, dengan rolling door kaca yang terlihat di depan rumah dengan ditambahkan tumbuhan rambat yang tertata rapi di dekatnya.

Kami bertiga melangkah masuk kedalam, terlihat sepi dan tidak ada seorang pasien pun disini.

"Ada yang bisa saya bantu ?"

Tanya seorang petugas.

" Saya ingin memeriksa teman saya mbak, badannya hangat dan dia bilang kepalanya sangat sakit."

Jelas Bella kepada petugas.

Memang setelah aku di bawa pergi oleh mereka dari cafe itu aku bercerita kepada Bella dan Andre kalau kepala ku sangat sakit.

Itu alasan kenapa aku sekarang berada di sini .

" Baik, untuk mbaknya silahkan masuk ke ruang pemeriksaan ya, sementara yg lain tolong isikan formulir pasiennya ya."

Andre dan Bella mengangguk.

Mereka membagikan tugas.

Andre mengisi formulir sementara bela menemaniku masuk ke ruang pemeriksaan juga dengan petugas tadi.

"Silahkan baring di sini dulu ya mbak, sambil menunggu dokternya datang"

Petugas mengarahkan ku dan membantu ku berbaring di atas tempat tidur.

Kulihat kamar ini tidak jauh beda dengan ruang IGD rumah sakit.

Ya, belakangan ini aku selalu masuk kedalam ruangan yg seperti ini.

"Kenapa sih lin, kamu belakangan ini sering terlihat sakit. Ada saja penyakitmu yang datang."

"Gak ada yang mau sakit bell, kalau udah datang waktunya kita nggak bisa menghindar"

"Aku berharap kamu cepat pulih Lin, kami semua sayang kamu."

Bella sebenarnya teman terbaikku juga, sama seperti Mira. Walaupun kami hanya kenal saat dewasa ini, tapi dia orang yang baik hati.

"Permisi, maaf mengganggu"

Terdengar suara lelaki dari arah pintu masuk, seperti tak asing ku dengar.

"Apalagi yang mengganggu kepala kamu mbak Alin?"

Benar dugaan ku dia ternyata dokter Zepra yang pernah melakukan pemeriksaan ct scan bersama Mira waktu itu.

"Kok bisa ada bapak ?"

"Ya, ini tempat praktik saya mbak, saya juga buka beberapa klinik di tempat ini."

Ternyata ini adalah salah satu rumah praktiknya dokter Zepra.

Dokter zepra memeriksaku hanya sebentar.

Tidak kurang dari lima belas menit

"mbak hanya kelelahan, ini saya buatkan resep obat, tolong dimakan obatnya secara rutin ya dan istirahat yang cukup"

"Terimakasih dok, saya permisi pamit"

"Baik mbak sama sama, semoga lekas sembuh"

Aku tersenyum sambil berpamitan.

Dengan sedikit lemas aku dibantu bella jalan keluar dari klinik

"Kemana si Andre ?"

Aku bertanya penasaran

Karna sejak tadi aku tidak melihatnya

"Aku juga tidak melihatnya, sedari tadi dia mengurus administrasi mu lin,"

"Sepertinya dia menunggu kita diluar"

"Iya sini aku bantu, kamu masih terlihat lemas"

Dari dalam aku melihat dua orang lelaki sedang berbicara di halaman depan klinik

"Tuh andre, dia ngobrol sama siapa ?"

"Aku juga nggak tau bel, anak itu selain jenius juga misterius"

"Juga pemalas"

Aku menatap Bella lamat lamat.

Aku tahu sebenarnya dia masih kesal karna masalah siapa yg memesan makanan di cafe tadi.

"Cepat !!, kalian lama sekali, seperti wanita saja !"

Andre berteriak dari luar kepada kami dengan aksen seorang bos yg jika keadaannya berbeda aku akan memukulnya dengan buku diary ku.

"saya pamit ndre, saya masih ada urusan lain. Jika ada sesuatu kabarin saya dengan cepat"

Terdengar samar suara lelaki yang berbicara dengan Andre

"Baik bang, aku bakal selalu kasih info apapun ke abang"

Terlihat lelaki itu pergi lalu masuk ke klinik dokter Zepra.

Dia berpapasan dengan kami tapi aku tidak melihat jelas siapa orang itu.

Walau sebenarnya aku tahu kalau dia juga seorang dokter karena jas putih yang di kenakan serta stetoskop yang ada di lehernya.

"Ayo kita pulang, aku tau kak Alin cuma kelelahan saja, tadi dokter tua itu sempat memberi tahu"

"Heh mulut kamu ya emang ga pernah disekolahkan"

Bella berbicara ketus.

***

Suara gemuruh kecil serta hujan yang menimpa balkon apartemenku memecah hening malam ini.

Aku sedang berbaring di atas kasur sambil melihat apa yang terjadi di sosial media saat ini.

Bosan, tidak ada yang menarik.

Hanya konten konten seperti biasanya

Memang zaman sekarang ini banyak konten yang hanya menghabiskan waktu saja .

"Ngomong- ngomong siapa ya yang ngobrol sama si Andre tadi ?"

Bella bertanya sambil membawa cup mie instan dan duduk disampingku.

"Entahlah aku juga nggak tau"

"Aku selalu berfikir, selain jenius teman-teman Andre bukan orang yang sembarangan juga. Relasi nya banyak diluar sana"

"Iya, anak itu emang misterius bell. Sama sepertimu"

"Eh aku ??"

"Iya, bisa bisa nya kamu hanya membawa satu cup mie intan saja"

"Kamu lagi sakit Alinku, kamu makan bubur saja"

"Tapi aku kan ratu mie, nggak peduli apa aku lagi sakit atau sehat. Justru kalau aku nggak makan mie aku bakal kekurangan nutrisi"

"Kamu selalu banyak alasan Alin, untuk sekarang aku nggak akan terima alasan apapun, aku disini bukan hanya jagain kamu tapi juga rawat kamu"

Aku memandang bella dengan tersenyum.

Aku tau, tanpa disuruh atau di minta bella pasti lebih dulu menawarkan diri untuk merawat ku selama pemulihan ini.

Tadi semenjak pulang dari klinik dokter Zepra bella memutuskan untuk menginap di apartemenku dalam beberapa hari ini.

Aku selalu bersyukur karena di takdirkan untuk selalu bertemu dengan orang orang yang baik.

Tapi lamunan ku segera pecah,

Aroma itu ..

Ya !! Itu aroma kari spesial yang aku simpan .

" hey, aku punya banyak stok mie instan . Tapi kenapa kamu ambil yang itu ??"

" hehe aku melihat di lemari penyimpanan mu, disana aku melihat ada tulisan jangan dimakan "

"Terus kenapa kamu makan bel ?"

"Kamu tahu kan kalau aku orang nya makin di larang makin aku lakuin, makin ada sesuatu yang membuat aku penasaran makin aku mencoba terus untuk mencari tahu"

"Dasar, alasan saja. Stok mie itu terbatas bell, aku harus menunggu berapa lama lagi untuk dapat mie itu. Produksi nya terbatas, baru saja ada di pasaran udah habis"

Nadaku merengek seperti anak kecil

"Lebay"

Jawab bella sambil tertawa kecil dan mengunyah tanpa rasa berdosa.

Aku meletakkan ponsel ku di atas meja kecil disamping kasur ku lalu merebahkan badan yang mulai lelah ini.

Bella yang masih asik menyantap makanan kesukaanku itu hanyut juga dengan ponselnya dan makanannya.

Aku tahu, hidup itu selalu seimbang

Disaat aku bertemu orang orang yang baik disaat itu pula pasti ada sesuatu hal yang tidak meng-enakkan.

Seperti hal nya dualisme kehidupan

Ada buruk ada baik

Ada kanan ada kiri

Ada atas ada bawah

Ada terang ada gelap

Ada nyata ada ilusi.

Cinta itu bukan hal yang bisa di sentuh, melainkan menghidupkan.

Tidak ada cinta yang buruk, hanya saja datang dan pergi nya tanpa kita duga

.

.