Chereads / LOL perceptions / Chapter 73 - Meminta tanda tangan

Chapter 73 - Meminta tanda tangan

Untuk kalian anak TK sampai SMA, kalian mungkin menganggap hal sakral ini sebagai hal yang remeh karena kalian bisa menunda-nunda waktu atau membiarkan orang tua kalian yang mengatasi hal ini, tapi bagi mahasiswa atau para orang dewasa, ini adalah hal yang dapat mempengaruhi jumlah uban dan tebal-tipisnya garis kewarasan kita sebagai manusia.

Ya, apalagi kalau bukan kegiatan meminta tanda tangan, sebuah kegiatan simple yang sangat suka sekali dibuat rumit oleh para jahanam tak punya hati dengan alasan-alasan tak bermutunya. Sebisa mungkin, kita pasti berusaha sekuat mungkin untuk menghindari kegiatan ini, bahkan jika dengan meng "Dislike" video Youtuber kesukaan kita itu dapat membuat proses tanda tangan kita menjadi lebih cepat, kita pasti akan segera meng - uninstall Wifi rumah kita agar masalah ini cepat berakhir. Tapi sayangnya, kadang ada kalanya kita terpaksa harus menghadapi masalah ini bagai pahlawan, dan bukannya lari darinya bagaikan perawan.

TUT-TURUU

TUT-TURUU

TUT- ....

TREEKK

Abdullah :

[Assalamualaikum pak]

Pak :

[Waalaikumsallam, ada yang bisa saya bantu?]

Abdullah :

[Iya pak, mohon maaf menganggu waktunya sebentar, saya Abdullah dari jurusan ... , apa bapak bisa meluangangkan waktunya besok untuk tanda tan ... ]

Pak :

[Ah maaf, besok saya harus diknas keluar kota, jadi saya enggak bisa ngasih tanda tangan]

...

...

Mendengar alasan klasik yang sudah sering dia dengar itu, Abdullah pun melakukan hal yang sangat tidak mungkin di lakukan orang lain, yaitu ...

Abdullah :

[Oh begitu ya pak, baiklah pak, akan saya tunggu lain hari setelah bapak selesai diknasnya, semoga pekerjaan bapak lancar tanpa ada masalah ya]

Pak :

"[Amiiin, nanti kalau saya ada di kampus, akan saya chat kamu]

Abdullah :

[Baik pak, terima kasih atas bantuannya]

[POSITIVE]

-------------------

TUT-TURUU

TUT-TURUU

TUT- ....

TREEKK

Lucein :

[Woi]

Pak :

[Y?]

Lucien :

[Aku butuh tanda tangan, jadi besok ... ]

Pak :

[Ah besok saya keluar karena ada urusan, jadi saya gak bisa kasih tanda tangan dulu]

...

...

Mendengar alasan klasik yang sudah sering dia dengar itu, Lucien pun melakukan hal yang sangat ingin dilakukan orang lain jika berada di posisinya, yaitu ...

Lucien :

[HEI ANJING!!! JANGAN MENTANG-MENTANG NASIB ORANG ADA DI TANGANMU LU BISA SEENAK JIDAT MAIN KABUR BEGITU WOI?!! MANA TANGGUNG JAWAB LU SEBAGAI GURU BUAT BANTU MURID-MURIDMU YANG KE SUSAHAN ITU HAA?? HARUSNYA LU SENENG KALAU MURID LU AKTIF DAN RAJIN KAYA BEGINI, TAPI KENAPA KELAKUAN LU SEBAGAI GURU MALAH BERBANDING BERBALIK BEGITU DASAR BANGSAT??!!]

Pak :

[Entahlah, mungkin karena saya PNS? Uda ya, kalau begitu saya off dulu, selamat menunggu saya kembali]

!!!

Lucien :

[WOI DASAR DAJJAL LAKNAT TUA BAU TANAH!!! JANGAN BERANI-BERANI LUU ... ]

TUUUUUUUUT

Dan berakhirlah kisah pejuang pendidikan yang berusaha mempertahankan haknya dari oknum tak bertanggung jawab yang kerja serius atau tidak masih tetap dibayar pemerintah.

[NEGATIVE]

-------------------

TUT-TURUU

TUT-TURUU

TUT- ....

TREEKK

Budi :

[Assalamualaikum pak]

Pak :

[Waalaikumsallam, apa ada yang bisa saya bantu?]

Budi :

[Iya pak, saya perlu tanda tangan bapak untuk tugas saya, jadi apakah ... ]

Pak :

[Ah besok saya keluar karena ada urusan, jadi saya gak bisa kasih tanda tangan dulu]

...

...

Mendengar alasan klasik yang sudah sering dia dengar itu, Budi pun melakukan hal yang rata-rata dilakukan orang lain jika berada di posisinya, yaitu ...

Budi :

[Ah, kalau begitu kira-kira kapan saya bisa mendapatkan tanda tangan bapak ya?]

Pak :

[YNTKTS]

...

...

Budi :

[(Cok) Ka..kalau begitu apakah bapak bisa tanda tangan online? Ka..kalau bapak ada waktu, apakah bapak ... ]

Pak :

[Saya agak kurang paham teknologi begituan, pokoknya setiap hari coba saja cari saya disekitar kampus, kalau nanti ketemu, nanti saya tanda tangani]

Budi :

[Eeeh!! Ta..tapi pak ... ]

Pak :

[Maaf ya nak, saya lagi fokus main PUBG, suara teleponmu ini ganggu suara discord bapak sekarang, jadi bapak out dulu ya, semangaat kuliah!!]

Budi :

[Tunggu pak!! Saya ... ]

TUUUUUUUUUUT

Dan manusia bernama Budi itu pun akhirnya harus mengulang 1 semester hanya karena tidak mendapatkan tanda tangan waldosnya tepat waktu.

[REALISTIS]

--------------------

TUT-TURUU

TUT-TURUU

TUT- ....

TREEKK

Izami :

[Selamat malam pak, boleh saya minta tolong kepada bapak]

Pak :

"Kamu telepon bapak malam-malam jam 11 begini, seharusnya kamu paham kenapa saya tidak mau mengubrismu sama sekali walau kamu sudah menelpon saya 29x kan?"

Izami :

[Tidak tahu pak, jadi agar saya tidak menelpon untuk ke 31 x nya kepada bapak, apakah bapak bisa ... ]

Pak :

[Kamu enggak sopan dan bacotmu enggak enak di dengar, kenapa kau pikir aku bakal mau membantu ... ]

Seorang anak :

[PAAAKK TOLOOOONG!! AKU DISEKAP ORANG ANEH PAKAI TOPENG "XIAO" TAPI KOSTUMNYA "KLEE" !!! SUMPAAH!! ORANG INI PSIKOPAT BANGET PAK!!]

...

...

!!!

Pak :

[Tunggu, su..suara itu, i..itukan suara ... ]

Izami :

[Ya pak, itu suara anakmu yang katanya mau kerja kelompok di rumah temannya tapi malah nyasar ke warung]

!!!

Mendengar pernyataan yang sangat berani itu, jiwa guru PNS bapak itu pun segera saja berganti menjadi jiwa-jiwa orang tua yang selalu memprioritaskan anaknya.

Pak :

[BANGSAT!! KAU APAKAN ANAKKU ITU HA?!! JANGAN BERANI-BERANI KAU MELUKAINYA ATAU BAKAL KUHAJAR KAU SAMPAI MAMPUS!!! DENGAR AKU SIALAN!!]

Izami :

[Tenang, aku gak tertarik dengan anak bapak secara fisik dan juga secara rohani kok, jadi aku tidak akan melakukan apa-apa padanya]

Seorang anak :

[Dasar bangsat]

Izami :

[Ahahaha, akan aku anggap itu hinaan. Baik, back to business dulu, aku tahu kalau bapak itu model makhluk yang sulit dimintai tanda tangan karena aku sudah mengawasi bapak 1 tahun ini, jadi agar bapak mau mendengarkanku, aku terpaksa melakukan hal ini deh, jadi tolong dimaklumi juga kalau ... ]

Pak :

[Bodoh amat!! Asal kau tidak apa-apakan anakku!! Cepat beritahu saja apa maumu sialan!!]

Izami :

[Hoooo, aku suka kalau bapak into the point begitu, ok, kalau begitu sekarang pergi ke hutan xxx sambil membawa pulpen, kita akan buat transaksi yang sehat disana, nanti bapak tanda tangani suratku, dan bapak akan dapat anak bapak kembali, deal?]

...

...

...

?

Pak :

[Be..bentar, dari permintaanmu barusan, ja..jadi kau mau bilang, KAU CURI ANAKKU HANYA AGAR AKU BISA KASIH TANDA TANGAN KE KAMU??!! SERIUSAN LUUU?]

Izami :

[Yaaaa, masalah simple yang dibesar-besarkan biasanya diselesaikan dengan cara yang dibesar-dibesarkan jugakan pak? Pokoknya sekarang bapak cepat kesini atau aku akan menjatuhkan anak bapak ke lubang buaya ... secara harfiah, hehehe]

Pak :

[(Ha? Lubang buaya? Me..memangnya di hutan sana ada lubang ... )"

Izami :

[Oh ya hampir kelupaan, agar bapak tidak lapor polisi atau sejenisnya, bapak harus selalu video call saat bapak berangkat dari rumah bapak itu sampai ke hutan ini ya, jadi dengan begitu aku bisa yakin kalau bapak tidak cari bantuan saat mau kesini]

Pak :

[Tunggu, tapi bapak ... ]

Izami :

[Waktu bapak 15 menit lho, aku tidak akan kasih toleransi walau bapak cuma telat 1 detik]

!!!

Mendengar ancaman yang bukan main itu, bapak 1 anak itu pun segera saja menuruti perintah Izami dengan menyalakan video callnya dan buru-buru pergi menuju hutan xxx.

Izami :

"(Ok, dia dalam perjalanan ke sini, sekarang aku tinggal siapin pistolku buat bunuh 2 orang ini setelah orang tua itu menandatangani laporanku ini, dan kemudian buang mereka ke sumur tua ini biar gak ada yang ngelaporin aku deh. Tapi sebelum itu ... ) Jadiiiii, sebagai penggemar berat Genshin Impact, bagaimana menurutmu? Apa Kokomi pantes di gacha atau enggak?" *sambil menunjukkan akun GI nya.

[NGAWUR/GAK JELAS]