Chereads / LOL perceptions / Chapter 74 - Bunuh diri

Chapter 74 - Bunuh diri

Saat merasa hidup tidak adil, saat merasa Tuhan tidak menyayangi kita lagi dengan cobaanya yang bertubi-tubi, saat mantan ternyata enggak minta balikan tapi malah minta balikan semua hadiah pemberiannya, atau saat seluruh mie kita jatuh ke tanah saat kita ingin membuang air rebusannya, di sanalah harapan untuk hidup langsung drop sebawah-bawahnya hingga ke angka 0.

Di saat tujuan untuk hidup sudah tiada, kita pun akan segera merasa hampa karena tak tahu harus berbuat apa, hingga akhirnya kita pun mencapai pemikiran yang gila, kalau lebih baik hidup ini lebih baik cepat diakhiri saja (Cook! Puiiitis seru aku cook!! Wkwkwk!! OTW piala Oscar niiih bos!! Mimi Peri!! Lucinta Luna!! I'm coooming!!)

Tapi ada-ada saja, yang namanya kegiatan yang menarik untuk dilihat pasti akan ada sedikit drama di tiap detiknya, seperti aksi bunuh diri yang akan dilakukan oleh para sad man ini, yang dimana ada beberapa manusia yang entah kenapa malah berusaha untuk ikut campur soal aksi bunuh diri ini.

Yang mau bunuh diri :

"(Gak sanggup, aku gak sanggup lagi, aku sudah ngisi pulsa 50 ribu tapi malah salah isi nomer, hidup ini sudah gak berguna lagi)" *sambil melihat ke arah langit-langit sambil berdiri di ujung lantai 5.

BRAAAK

Abdullah :

"(U..untung masih sempat!!!) Hei tunggu!!! Jangan lompat dulu!!" *sambil mendobrak pintu.

Yang mau bunuh diri :

"JANGAN MENDEKAT!! AKU GAK MAU DENGAR APA-APA LAGI!! DUNIA INI SUDAH TERLALU BANGSAT UNTUK DITINGGALI!!" *sambil mengeluarkan air mata.

Abdullah :

"(Jir, beneran mau bunuh diri dong, aku kira dia mau ngambil foto atau sejenisnya tadi saat aku dibawah, untung aku bisa datang tepat waktu) Deng..dengarkan aku dulu mas, aku enggak tahu seberat apa masalah mas sampai mas sedepresi ini, tapi apa mas juga sudah memikirkan apa yang akan terjadi setelah mas mati? Apa mas enggak mikirin perasaan orang-orang yang sayang sama mas yang akan mas tinggalin?"

!!!

Yang mau BD :

"(Be..benar juga, ku...kucing yang sering aku kasih tulang ayam sisa, mantanku yang aku putusin karena ngelahirin 5 anak cewek kembar, badut yang selalu aku kasih 100 rupiah, dan pegawai koperasi yang selalu nagih utangku, me..mereka pasti bakal sedih kalau aku pergi)" *sambil membayangkan makhluk-makhluk yang sebenarnya sangat mengharapkan kematiannya.

Abdullah :

"Mas, bunuh diri itu cuma solusi permanen untuk masalah yang sementara, itu sama sekali enggak barter yang enggak sepadan. Jadi daripada buang waktu untuk kepikiran bunuh diri, lebih baik pakai waktu masnya untuk memikirkan solusi masalah mas saja ya." *sambil tersenyum hangat.

Mendengar pernyataan barusan, orang yang mau BD itu pun tercerahkan dengan semua kata-kata bijak si Abdullah, dia pun sangat menyesali dirinya sendiri karena kepikiran untuk melakukan hal yang bodoh untuk dilalukan. Lalu seperti film drama kebanyakaan, cerita pun diakhiri dengan sang toko utama yang memeluk orang yang mau bunuh diri agar orang tersebut merasa baikan setelah bergejolak dengan emosinya yang tidak stabil.

[POSITIVE]

------------------

Yang mau bunuh diri :

"(Gak sanggup, aku gak sanggup lagi, kasir tadi bilang "Selamat datang" kok aku malah njawab "Ah iya malam", hidup ini sudah gak berguna lagi)" *sambil melihat ke arah langit-langit sambil berdiri di ujung lantai 3.

Melihat ada orang yang sedang merentangkan tangannya lebar-lebar di gedung lantai 3 tanpa alat pengaman, seseorang yang baru saja melihatnya dari bawah itu pun sempat berteriak ...

Lucien :

"HEI MAS!!! KALAU KAU MAU BUNUH DIRI!! ARAHKAN KEPALAMU KE BAWAH DULU BIAR MASNYA LEBIH CEPAT MATI YA!!" *sambil terus mengamati si pria sad boy itu.

Yang mau BD :

"(Eh bentar, kalau dipikir dengan tenang dan rasional, sebenarnya ini bukan masalah yang terlalu seriuskan? Apa bunuh diri itu sepadan dengan tingkat masalahku ini?)"

Lucien :

"WOII!!! KENAPA DIAM AJA??!! AKU GAK TAHU SIAPA KAU DAN APA MASALAHMU!! TAPI HIDUPMU ITU POKOKNYA SUDAH ENGGAK BERGUNA LAGI WOI!! JADI CEPAT LONCAT SAJA SAMBIL SALTO!!" *sambil mulai merekam dengan HP nya.

Yang mau BD :

"(Lagian kalau aku mati, pasti keponakan dan bocah-bocah TK yang sering aku ajak ke gedung kosong itu bakalan sedih karena enggak bisa "main" lagi denganku, jadi bukannya aku malah jadi makin menyesal ya?)"

Melihat orang itu malah terkesan mematung saja, Lucien yang bosan menunggu itu pun mulai merasa kesal dengan proses bunuh diri orang itu yang lama sekali.

Lucien :

"(Cok, kok lama banget loncatnya? Kan dia tinggal lompat saja dan semua masalahnya akan beres, memang apa sih susah ... Eh bentar, apa dia itu sebenarnya masih ragu-ragu untuk bunuh diri ya? Hiiissh, bikin orang repot aja)" *sambil mematikan HP nya dan buru-buru masuk ke gedung itu.

Yang mau BD :

(Aaah benar juga, kenapa sih aku bisa sebodoh ini? Padahal kalau dipikir dengan tenang, aku ini punya banyak kebahagiaan yang bisa dibanggakan, jadi kenapa aku langsung down hanya karena 1 masalah saja sih? Ahahahahahahah, sumpah dah, hina banget aku sampai bisa kepikiran bunuh diri hanya karena 1 masalah saja, hampir saja aku jadi bagian orang-orang putus asa yang berpikir kalau hidup ini sudah tak punya harapan lagi, karena itulah sebagai perayaan, ayo nanti kita main dengan 2 anak sekalian di ... "

DUAAAAAK

...

...

BRAAAK!!!

Setelah melihat orang yang dia tendang itu mati karena mengeluarkan banyak darah, Lucien sang pelindung generasi bangsa itu pun menutupi kasus ini dengan kata-kata bijaknya.

Lucien :

"Well, aku tahu rasa takut membuatmu sulit melakukan hal yang berbahaya dan menakutkan, jadi ya ....

Sama-samaaa!!! Semoga kau tenang di akhirat sana!!! Titip salam jari tengah ke para koruptor ya!!" *sambil melambai-lambaikan tanganya.

[NEGATIVE]

--------------------

Yang mau bunuh diri :

"(Gak sanggup, aku gak sanggup lagi, padahal ini tes PNS tapi kok bisa-bisanya aku lupa gak pakai dasi, sudah fix, aku pasti gagal, jadi apalagi gunanya hidup ini?)" *sambil melihat ke arah langit-langit sambil berdiri di ujung lantai 3.

Melihat ada orang yang sedang merentangkan tangannya lebar-lebar di gedung lantai 3 tanpa alat pengaman, seseorang yang baru saja melihatnya dari bawah itu pun sempat berteriak ...

Budi :

"WAAAH!!! MAAS!! JANGAN LONCAT MAAS!!!" *sambil bersikap histeris dan mulai mengeluarkan HP nya.

Yang mau BD :

"(Eh bentar, kalau dipikir dengan tenang dan rasional, sebenarnya ini bukan masalah yang terlalu seriuskan? Apa bunuh diri itu sepadan dengan tingkat masalah ku ini?)"

Budi :

"HALO RS!! DI JALAN XXX ADA ORANG MAU LONCAT DARI LANTAI 3!! CEPAT KIRIM AMBULAN AGAR KEMUNGKINAN BURUK BISA DI ..... HA? PUNYA DIA BPJS ATAU ENGGAK??!! YA MANA SAYA TAHU?! SAYA GAK KENAL ORANG ITU TAHU!!"

Yang mau BD :

"(Lagian kalau aku bunuh diri, bukannya aku malah tambah nyesel karena belum tahu ending One Piece S2 itu kaya bagaimana? Apa nanti Mihawk dan anaknya Zoro bisa ngeluarin Luffy dan Kaido di new Impeldown level 0?)"

Budi :

"HEEEI SEMUANYAA!! APA ADA YANG PUNYA SARUNG ATAU SEJENISNYA??!!" *sambil menghampiri para citizen yang mulai mengerumuni tempatnya untuk melihat aksi bunuh diri itu.

Yang mau BD :

"(Hiiissh, apa-apaan sih aku ini? Lebay banget deh aku mau bunuh diri hanya karena masalah gaje ini, toh ada kemungkinan aku masih bisa diterima kan? Dan juga bukan berarti aku gak bakal bisa hidup hanya karena aku gagal jadi PNS kan? Aku masih bisa cari pekerjaan lainnyakan? Ahahahaha, sumpah, untung banget akal sehatku kembali sesaat sebelum aku ... )"

Budi dan para humans :

"STOOOP!! JANGAN GERAK LAGI MAAS!! KARENA KAMI GAK YAKIN KALAU SARUNG INI KUAT BUAT NAHAN MAS LHOO!! JADI SUDAHLAAH!! JANGAN KEPIKIRAN BUAT NGELONCAT YA!!" *sambil merentangkan sebuah sarung lebar-lebar.

!!!

Melihat ada banyak orang yang ternyata berusaha untuk menyelamatkannya di bawah gedung, si manusia yang mau BD ini pun merasa sangat malu karena ternyata selama ini dia sudah diamati oleh banyak orang. Karena itulah untuk menghindari ejekan dan hinaan karena sudah membuat mereka repot, si manusia yang mau BD ini pun segera saja kabur dengan melompat ke arah gedung-gedung yang ada disampingnya.

...

...

??!!

Budi dan lainnya :

"BANGSAAT!! DIKIRA MAU BUNUH DIRI!! EH TERNYATA LAGI MAU PARKOUR TOOH!!" *sambil merobek-robek sarung milik seseorang itu.

[REALISTIS]

-------------------

Yang mau bunuh diri :

"(Gak sanggup, aku gak sanggup lagi, padahal aku pikir dia cantik beneran, ternyata dia cewek filteran, apalagi gunanya hidup ini?)" *sambil melihat ke arah langit-langit sambil berdiri diujung lantai 3.

Melihat ada orang yang sedang merentangkan tangannya lebar-lebar di gedung lantai 3 tanpa alat pengaman, seseorang yang baru saja melihatnya dari bawah itu pun sempat berteriak ...

Izami :

"WOOOOIIIIII TUNGGU!!! JANGAN LONCAT WOI!!!" *sambil buru-buru berlari masuk kedalam gedung.

!!!

Yang mau BD :

"Sial, aku ketahuan, dia pasti akan berusaha untuk mencegahku bunuh diri, a..aku harus mulai lompat dari sini secepat mungkin!"

Orang itu pun segera saja berjalan perlahan-lahan ke ujung bangunan dan mulai mengangkat kakinya ke udara. Tapi yang namanya akal sehat, pasti akan berusaha sekuat mungkin agar manusia tidak melakukan tindakan bodoh yang akan membuatnya kesal, sehingga orang itu pun jadi merasa kesusahan untuk melanjutkan aksinya.

Yang mau BD :

"Ayolaaaah, kamu hanya tinggal lompat aja lho!!! Apa sih susahnya??!! Padahal masalahmu bisa kelar semua hanya dengan 1 langkah saja tahu!! Ayo bergeraklah dasar kaki-kaki tidak bergun .... "

BRAAAAK!!!

Dan orang itu pun langsung saja menoleh ke arah pintu masuk ketika mendengar suara pintu yang di dobrak, ternyata itu adalah Izami yang telah sampai di atap setelah ngos-ngosan berlari kencang melintasi tangga 2 lantai.

Yang mau BD :

"(Bangsat!! Dia sudah datang!! Larinya cepat banget sialan)"

Izami :

"Hoosh...hoossh, tu..tungu sebentar, ja.. jangan loncat dulu," *sambil beruasa mengatur nafasnya.

Mendengar ucapan Izami yang kecapekan barusan, orang itu segera saja menjadi emosi dibuatnya, dia menjadi kesal karena aksinya itu mlaah diganggu oleh orang yang bahkan tidak dia kenal.

Yang mau BD :

"BERISIK!!! JANGAN HALANGI AKU DASAR SIALAN!!! AKU SUDAH MUAK DENGAN DUNIA PENUH KEPALSUAN INI!!! TIDAK ADA YANG BISA MENGHENTIKANKU BUAT LONCAT DARI SINI SEKARANG!!"

Izami :

"Ha? Dasar GR, memangnya siapa yang mau mencegah kamu bunuh diri ha?"

...

...

???

Yang mau BD :

"Ha?"

Izami :

"Dengarkan aku pecundang, aku bahkan menendang adikku dari lantai 2 hanya karena aku lagi menganggur, jadi untuk apa juga aku menghentikan aksi bunuh diri dari orang yang bahkan aku enggak kenal ha? Aku ini cuma ingin kau melepaskan dan memberikanku baju dan celanamu sebelum kau loncat, karena sayangkan kalau pakaianmu jadi rusak karena darahmu?"

...

...

???

Yang mau BD :

"(Haaaa?)"

Izami :

"Oh ya, kan sayang juga kalau HP dan uangmu di bankmu jadi mubazir, jadi apa kau juga bisa memberiku HP dan kartu kredit ... "

Tahu kalau orang yang ada di depannya itu tidak punya nurani sama sekali, orang yang mau BD yang malah merasa kesal itu pun langsung saja mengurungkan niatnya untuk bunuh diri dan mulai membalas ucapan Izami dengan kata-kata sarkasmenya.

Yang mau BD :

"Aaaaaaaah !!! Rasanya kok tiba-tiba aku punya tujuan hidup baru buat jadi polisi yang punya izin khusus untuk menghajar orang yang bermasalah ya?!! Aku gak tahu kenapa, tapi terima kasih ya mas, berkat mas aku jadi punya harapan buat hidup lagi." *sambil tersenyum sinis dan menyalami tangan Izami dengan genggaman keras yang tidak bersahabat.

!!!

Izami :

"Haa? Jangan malah bicara ngawur dasar sialan!! Aku sudah capek-capek naik kesini hanya buat barang-barangmu tahu!! Kau pikir aku bakal terima kalau kau tiba-tiba berubah pikiran apa? Berhenti sok bertaubat, cepat berikan semua barangmu itu padaku lalu lanjut bunuh diri sana!!" *sambil mendorong orang itu.

Dan akhirnya, 2 orang aneh madesu itu pun mulai berusaha untuk membunuh satu sama lain dengan berusaha saling dorong ke ujung gedung.

[NGAWUR/GAK JELAS]