Pada masa dimana bangsa siluman masih berpijak dimuka bumi, ada sebuah suku yang penduduknya dijuluki sebagai kadal bersayap. Mereka hidup makmur dan damai sesamanya. Mereka adalah Airen.
Ini merupakan sebuah legenda berusia ribuan tahun yang masih dipercaya hingga sekarang, bahkan mereka benar-benar ada. Entah itu dimana, di lembah ataupun di puncak gunung yang tinggi. Yang pasti mereka ada di suatu tempat.
Lauda, pemimpin pertama Suku Airen sekaligus pemimpin perang besar melawan Drak Airen. Sedangkan Drak Airen dipimpin oleh seorang ratu yang sangat tertarik dengan ilmu sihir terlarang sehingga dia mempelajarinya secara diam-diam dengan tujuan ingin menjadi seorang penguasa di dunia. Tapi, yang namanya rahasia pasti akan ketahuan juga.
Informasi menyeber secara perlahan dari mulut ke mulut. Namun banyak yang tidak percaya dan menganggapnya seperti lelucuan. Setelah lebih dari satu tahun efek dari sihir itu mulai nampak ditubuhnya. Yaitu berubahnya warna rambut dan kulit sang ratu menjadi ungu. Dan itulah awal dari peperangan hebat dalam sejarah naga.
Tapi, Red Airen (Suku berambut merah) tidak bisa dinyatakan menang ataupun kalah. Tepat di detik-detik terakhirnya, sang ratu mengkristalkan dirinya sehingga membentuk sebuah telur berukuran besar. Sebelum itu terjadi, ratu itu sempat berkata,"saat telur menetas... kehidupan baru akan dimulai."
Semua prajurit Drak Airen yang rambutnya ungu berubah menjadi putih, karena sihir dari sang ratu telah lenyap. Walaupun begitu mereka tetap berasal dari Red Airen dan mereka di beri nama White Airen.
Kehidupan suku itu kembali damai dan tentram dengan terpilihnya Lauda sebagai pemimpin pertama suku Red dan White Airen. Tapi, ada satu hal yang terus membuat hatinya gelisah.
"Apakah telur itu akan menetas?" pikirnya.