"Tik.. Tikk... Tikk..." Hujan jatuh ke tanah bercampur dengan air mataku..
"apa aku sudah tak pantas mendapatkan cinta sejati.. Apa aku tak boleh mengisi kekosongan hatiku ini dengan seseorang yang berharga untukku??" gumam Ve dengan tangisan yang terus bermunculan dari matanya.
Tap.. Tapp.. Tapp.. Ve berjalan dengan penuh kegalauan, kepedihan, yang selalu ia rasakan dari cemoohan dari setiap orang di kampusnya.
"apa aku sudah tak pantas lagi untuk hidup tuhan..?" tanya Ve ada langit yang tengah menurunkan airnya ke bumi.
"cinta... Aku masih punya hati, aku selalu ingin merasakannya.. Tapi mengapa semua orang memandangku sebelah mata?"
Ve yang terus berjalan tanpa arah dan tujuan, membuat langkahnya terhenti di tengah rel kereta..
"ayah.. Ibu.. Aku akan menjumpai kalian" ucap Ve tersenyum dengan hati yang bersedih.
Teeeettt...!! Teeeeeetttt!!!!!
"AWAAASSSSSS....!!!!" ucap seorang cowok yang menggagalkan percobaan bunuh diri Ve.
"Sreeeekkkkk... Tasssshh... Ghuaaarr" Ve yang dipeluk erat oleh seorang cowok dengan luka yang diterimanya karena menahan hempasan dari batu-batu dan tanah saat menggagalkan Ve yang hendak bunuh diri.
Mata Ve yang dipenuhi air mata, memukul cowok tersebut dengan kedua tangannya yang mungil terus-menerus ke dada cowok itu...
Cowok itu hanya tersenyum tipis dan diam saja, sampai Ve berhenti dengan sendirinya karena kehabisan tenaga.
"Bodohhh!! Bodoohh..!!! Apa yang kau lakukan hikss... hiksss.. hiksss.." teriak Ve dengan keras lalu mengecil dan kembali menangis.
Cowok itu berdiri bangkit dan mengangkat Ve dengan perlahan yang berada di atas tubuhnya...
Cowok itu hanya mengelus rambut hitam kecoklatan Ve dengan lembut dan memberikan senyum manis dari bibir merah gelapnya..
Tap.. Tapp.. Tapp.. Cowok itu berjalan pelan meninggalkan Ve tanpa meninggalkan satu kata pun.
Ve yang sangat menyayangkan kegagalan bunuh dirinya, sangat marah pada cowok tersebut..
"DASARRR BODOOHHH.. SIALANNN.. BRENGSEeeekkk... kenapa... kenapaa.. Kau menyelamatkan cewek hina sepertiku...." teriap Ve dan bergumam pada dirinya.
"apa dia pikir mudah memberanikan diri untuk mati jika tidak dalam keadaan terpuruk yang mendalam seperti tadi" Ve terduduk menjatuhkan tubuhnya ke tanah, dan memandang langit gelap yang masih terus mengguyur bumi dengan air hujannya.
___________________________________
Ve adalah seorang cewek yang menjalani pendidikan kuliah semester 2 di kampus ternama. Ve adalah sosok gadis yang berparas cantik, sifat yang lembut, ramah, dan sangat periang. Tetapi, dirinya berubah disaat kedua orang tuanya mengalami kecelakaan beruntun yang membuat Ve harus kehilangan kedua orang tuanya.
Ve yang sangat mencintai kedua orang tuanya, harus rela menerima pahitnya hidup seorang diri. Ve merupakan anak dari orang yang cukup kaya, namun lambat laun harta orang tuanya habis digelapkan oleh kakak dari ayahnya.
Ve yang hidup dalam kesendirian, harus pula berjuang demi kehidupannya dalam kesendirian untuk menafkahi dirinya dan membayar uang kuliahnya yang terbilang cukup mahal untuk seorang gadis yang tak bekerja.
Namun semangat juang Ve dalam menempuh Ilmu sangatlah besar, karena seperti yang dibilang oleh mendiang ibunya.. "Prestasimu lah yang bisa membuat ibu selalu bangga dan menghilangkan lelah dari pekerjaan ibu nak" disetiap kali Ve mendapatkan nilai dan peringkat kelas yang terbaik kelas 2 SMA, itulah pertama kalinya ia melihat ibunya menangis terharu karena dirinya.
Walaupun ayah dan ibunya telah tiada, tak membuat Ve untuk berhenti dari pendidikannya..
Akan tetapi...
Ve yang telah menunggak pembayaran Kuliahnya, membuatnya tak tau harus bagaimana.. bahkan untuk makan saja, sulit didapatkan Ve untuk mengisi perutnya.
Hingga suatu ketika.. Dirinya ditawari oleh kakak dari ayahnya sendiri sebagai pemuas nafsu hidung belang di club malam milik paman nya.
Ve yang berkunjung kerumah pamannya untuk meminjam uang pembayaran kuliahnya, malah berujung kesuraman yang menanti dirinya.
"heii ayolahh Ve, parasmu... Lekuk tubuh, dada, dan bokong yang kau punya akan menjadi sia-sia saja jika kau memanfaatkannya" ucap oom Ve dengan penuh hasrat.
"dasarr tua bangka... Bajingaannn.. Aku gak akan pernah sudi menjual diriku pada orang yang tidak kucintai!!"
"oohhh.. Benarkahh keponakanku?" ucap paman Ve dengan tatapan penuh nafsu.
"Kletek.. Kleteekk.." suara pintu yang dikunci oleh paman ve dari dalam rumahnya.
"uwahh.. Untung saja tantemu sedang pergi reuni dengan teman-temannya hahahaha...."
"kumohonnn.. Hentikan.." gumam Ve menangis dengan perasaan yang bercampur aduk di hati dan dipikirannya.
Paman Ve yang langsung memeluk paksa tubuh Ve yang gemetaran, mengerahkan kekuatannya agar Ve tak bisa lepas dari pelukannya.
"TIDAAKKKK... TIDAKKKKK" teriak Ve
"sudah hentikan saja.. Usahamu itu hanya sia-sia saja Ve" bisik paman Ve dekat sekali dengan telinga kanan Ve.
"hentikann... Kumohoonn.. Hentikann.." ucap Ve penuh isak tangis.
Dipukulnya kepala Ve oleh pamannya karena Ve yang terus-terusan tak hentinya melawan. Ve yang kehilangan kesadarannya dan pingsan untuk beberapa saat.
"ugghh..hhh" gumam Ve membuka matanya perlahan setelah tersadar.
"kumohoonnn... Pamam... Hentikan semua ini.. Hikss hikss... hiksss" Ve hanya bisa menangis dan pasrah, karena kedua tangan dan kakinya terikan pada ujung 4 bagian dipan.
"waahhh kau memang benar-benar sangat menggairahkan Ve he.. hee.." ucap paman Ve yang sedang melirik tubuh Ve hanya dihiasi bra dan CD berwarna biru muda.
Dibukanya Bra warna biru muda Ve dengan perlahan.. "indahnyaa...." ucap oom Ve sambil meremas dada Ve dengan lembut.
"TIDAAKKKK... TIDAAKKKK....!!!!! HENTIKAAANNN BAJINGANNN... HENTIKAAANN!!" teriak Ve yang tak rela dadanya yang berkulit putih dikotori oleh tangan besar berkulit gelap dari pamannya sendiri.
Tapi bisa apa Ve dengan tangan dan kaki yang terikat, hanya teriakan yang bisa dilakukannya sambil mengharapkan pertolongan bagi yang mendengarnya.
"baiklahh... akan kumulai yahh hahahhaa... Rasakan saja kenikmatannya" ucap paman Ve sambil menggeranyangi tiap bagian pada tubuhnya.
Ve hanya bisa menangis, dan terus menangis.... Tak mampu berbuat apa-apa selain air mata yang mengaliri pipinya.
"dasar lelaki bajingan....." gumam Ve yang penuh dengan air mata
Keperawanan dan kesucian yang dijaga oleh Ve akhirnya hilang ditangan paman nya sendiri.
Ve tak bisa melaporkan pemerkosaan oleh oomnya ini pada siapapun terutama polisi, karena diancam akan di sebar luaskan foto-foto bugil yang di ambil oleh pamannya saat Ve tertidur karena kelelahan setelah diperkosa oleh pamannya.
Ve yang juga diberi uang oleh oomnya setelah kejadian itu, terpaksa menerimanya karena kebutuhan dirinya dan pembayaran uang kuliah sudah menunggak.
"harapanku, hidupku, hancur seketika...." ucap Ve pada hatinya yang teriris.
Pada akhirnya, Ve menerima tawaran dari pamannya sebagai pemuas nafsu di club malam miliknya.. Tak ada pilihan lain bagi Ve untuk memenuhi kebutuhannya, hanya itu yang dipikirkan Ve sebagai jalannya.
"apa lagi yang harus kujaga.. Perawanku hilang dengan sangat keji, tak ada lagi yang bisa dikembalikan bagi gadis yang telah jatuh kejurang" ucap Ve dalam hatinya.
Ve yang menjual dirinya sebulan sekali untuk menafkahi dirinya, dan juga menyisihkan hasil uang dari pekerjaan kotornya untuk pembayaran kuliahnya saja.
Ve tak ingin menyebut dirinya sebagai pelacur, karena itu ve hanya menjual dirinya jika tidak dalam keadaan terdesak saja dan tidak menjalankan pekerjaan kotornya ini sebagai jalan hidupnya.
Tapi apa yang dilihat oleh orang-orang dikampus dan sekitarnya, tidak demikian.. bagi mereka pelacur tetaplah pelacur. Ve yang terus dibully oleh orang-orang yang mengetahui tentang pekerjaannya, membuat Ve dijauhi oleh teman sekelasnya, dan selalu di ejek oleh cewek-cewek kampus. Tak lepas para cowok hidung belang yang terus menggodanya dan menghinanya untuk tarif dirinya.
_______________________________
Bersambung...