Setelah si general manager itu pergi Jack langsung mengambil kursi dan duduk disamping Anne yang saat ini pipinya sudah bersemu merah yang membuatnya terlihat semakin cantik sehingga membuat Jack lapar dan ingin memakannya sekarang juga, sudah hampir satu minggu terakhir ini Jack tak menyentuh Anne karena datang bulan sialan yang mengganggu aktivitas malamnya.
"Kalau kau merasa tak nyaman di restoran ini kita bisa mencari restoran lain, babe,"ucap Jack datar dengan jemari tangan yang sudah bercokol di pinggang langsing Anne, Jack seolah sedang menunjukkan pada semua orang kalau Anne adalah miliknya.
Seorang pelayan yang berdiri disamping meja mereka tersenyum mendengar perkataan Jack.
"Aku sedang memilih makanan Jack dan lepaskan dulu tanganmu dari pinggangku."
Jack menyeringai. "Tidak akan pernah, lagipula memang disinilah letak tanganku yang sebenarnya."