Sebagai pengusaha Jack tak mau gegabah, ia harus memastikan apakah langkahnya benar atau tidak. Menguntungkan atau tidak bagi perusahaannya, yang jelas semuanya ia pikirkan dengan matang. Begitupula saat ini, ia terlihat mempelajari berkas yang dibawa oleh Henderson bersaudara yang datang padanya meminta tolong. Sebenarnya sangat mudah bagi seorang Jack membantu perusahaan keluarga Henderson, namun ia tak mau gegabah mengambil keputusan.
Saat Jack sedang sibuk membaca berkas yang ia bawa, Marissa terlihat tak berkedip menatap ke arah Jack. "Kak, seka air liurmu,"bisik Kimberly pelan mengingatkan sang kakak.
Marissa secara reflek langsung menyentuh bibirnya saat mendengar perkataan sang adik, melihat sang kakak benar-benar melakukan apa yang ia katakan membuat Kimberly terkekeh. Ia senang sekali melihat Marissa terjebak dalam permainan yang ia buat.
"Brengsek kau Kim,"sengit Marissa lirih.