Chereads / Emross Empire : War And Order / Chapter 102 - 102. Rahasia Lain Yang Terungkap

Chapter 102 - 102. Rahasia Lain Yang Terungkap

"Haloo!! Apa ada orang di dalam??" Terdengar suara seorang wanita yang sedang menggedor pintu dan mengalihkan perhatian mereka.

"Hmm..?"

"Suara ini..." kata Shiro lirih, menebak siapa yang sedang menggedor pintu.

Bunda berjalan menghampiri pintu masuk dan membukakan pintu tersebut. Di hadapanya, terlihat Cindy dan beberapa anggota ROG yang sedang berdiri di depan pintu.

"Selamat pagi! Apa Shiro-san ada? Ah ternyata ada!" kata Putri Cindy, menengok masuk.

"Sudah kuduga. Kenapa kau kesini?" kata Shiro, melihat ke arah pintu masuk.

Puteri Cindy berjalan masuk, disusul oleh para anggota ROG yang sedang mengawalnya. "Shiro-san, apa kau tidak ikut menyelesaikan misi penyerbuan Goblin?" kata Putri Cindy seraya berjalan menghampiri Shiro.

Bunda sedikit berjalan mundur untuk memberikan mereka jalan. Ia hanya terdiam dan terus memandangi para ROG, mengamati status mereka.

"Aku menolak!" seru Shiro dengan tegas.

"Eh?! Kenapa?? Aku belum minta apa-apa!" seru Putri Cindy, terkejut.

"Paling-paling kau akan memintaku untuk mengajakmu pergi ke sarang Goblin." jawab Shiro, membuang wajahnya.

"Hebat sekali! Kau bisa menebak tujuanku datang kemari!" seru Putri Cindy, melirik kearah kawanan Goblin yang ada di pojok ruangan.

"Tentu saja. Tapi kenapa aku? Bukankah kau adalah anggota SweetSugar? Apa mereka juga menolak untuk mengajakmu?" kata Shiro.

"Apa mereka itu Goblin asli?" tanya Putri Cindy, penasaran. Ia kemudian menghampiri Shiro seraya berkata, "Benar. Ayahku telah meminta Slayer-san untuk melarangku bergabung dengan misi ini. Jadi, ayolah Shiro-san... Aku mohon, bawa aku kesana!"

"Bukankah sudah kubilang aku menolak." kata Shiro, meminum jus stroberi dan menghiraukan Cindy.

Tuan putri Cindy terus merengek dan membujuk Shiro agar mengajaknya pergi ke sarang Goblin, namun Shiro terus menolaknya.

Yin menoleh ke arah Lin yang terlihat sedang tertegun memandangi Shiro. "Ada apa?" tanya Yin.

"Lin menoleh dan kemudian berkata, "T-Tidak apa-apa."

"Hmm? Ada apa?" tanya Putri Cindy, berhenti merengek dan menoleh kearah mereka.

"Tidak apa-apa tuan Putri. Saya hanya terkejut melihat status tuan Shiro yang meningkat begitu pesat sejak terakhir kali saya melihatnya. Lalu saya berfikir, jika tuan Shiro bisa menjadi Senshi terkuat dalam waktu dekat."

Sama seperti Jarwo dan Selena, Lin adalah salah satu NPC yang sejak lahir telah dikaruniai dengan skill Vision. Skill Vision merupakan skill yang sangat langka bagi para NPC. Sebuah Skill yang membuat penggunanya dapat melihat status orang lain, monster dan bahkan para Senshi.

"Bahkan lebih kuat dari tuan Meritz?" tanya Rin.

******************************************

NPC Status : Royal Guard Army

Name : Rin

Sex : Female

Age : 21

Level : (S)25

XP : 12,227/51,000

Power : 69,300 CP

HP : 13,000 (+5,200)

MP : 5,000 (+16,500)

ATK : 5,000 (+17,000)

DEF : 2,000 (+5600)

STA : 110/120

Speed : 23 Meters/Second (+6)

Recovery :

-HP : 25/Minute

-MP : 25/Minute

-STA : 12/Hour

Skill :

-Gate

-Fireball

-Element Control

Accessories :

-{Level 4) Ruby : +Attack 30%

-{Level 3) Emerald : +Defense 30%

-{Level 4) Topaz : +HP 40%

-{Level 3) Sapphire : +MP 30%

Equipment :

- [Epic] Starmoon Staff : +15,000 AP (Dura 527)

- [Epic] Starmoon Headscarf (Helmet) : +15,000 MP (Dura 590)

- [Epic] Starmoon Cloak (Armor) : When HP is below 30%, recover MP at 1,000 Points per minute (Dura 538)

- [Rare] Lunar Gauntlets : +5,000 DP (Dura 353)

- [Rare] Moonlight Faulds : +Increase Speed 30% (Dura 400)

Note : Rin adalah seorang Wizard yang mempunyai kemampuan unik. Ia mampu mengendalikan 5 elemen dasar seperti seorang Senshi dengan kelas Elementalist.

******************************************

"Eh.. Mu-Mungkin?" jawab Lin, tidak yakin dan merasa tidak enak harus menjawab apa.

"Jadi akhir-akhir ini kau sudah banyak berpetualang ya?? Kenapa kau tidak mengajakku?!" seru Putri Cindy, menarik pundak Shiro dan kembali merengek.

"Kau ini cerewet sekali seperti Niken! Itu menyebalkan." kata Shiro, bertahan dari rengekan Cindy. "Kalian, katakanlah sesuatu kepada gadis kecil ini!" seru Shiro, memandangi para Cloud.

"Mma.. Kerajaan yang hebat membutuhkan pemimpin yang hebat pula. Kenapa kau tidak mengajaknya agar dia mendapatkan pengalaman bertarung." jawab Cloud95.

"Kau ini ada di pihak siapa?!" sentak Shiro, kesal.

"Dia benar sekali. Shiro-san, bawa aku ke sarang Goblin!!" rengekan Putri Cindy semakin menjadi-jadi.

Karena tidak tahan dengan rengekan Putri Cindy, Shiro pun akhirnya mengijinkan gadis kecil itu untuk pergi ikut dengannya.

Setelah makan pagi di istana, atas permintaan Putri Cindy, Shiro meminta raja Ali agar membiarkan putrinya untuk ikut bersamanya pergi ke sarang Goblin. Karena Raja Ali sangat mempercayai para pimpinan aliansi NoobKiller, ia pun mengijinkan Shiro untuk mengajak putrinya pergi ke sarang Goblin. Dan tentu saja, Cindy tidak akan pergi sendiri, melainkan bersama dengan para pengawalnya yaitu Yin, Lin dan Rin.

Setelah semua persiapan selesai, Shiro dan yang lainnya langsung pergi ke tempat dimana Ayah sedang menunggu kedatangan mereka.

Di sebuah padang rumput tidak jauh dari lembah gunung dimana kerumunan para Senshi sedang menunggu misi dimulai, seluruh Rajul Mustanie kecuali Ayah berlutut menyambut kedatangan Shiro yang baru saja keluar dari portal dimensi.

"Selamat datang, Shiro-sama."

Setelah semua persiapan selesai, Shiro dan yang lainnya langsung pergi ke tempat dimana Ayah sedang menunggu kedatangan mereka.

Di sebuah padang rumput tidak jauh dari lembah gunung dimana kerumunan para Senshi sedang menunggu misi untuk dimulai, seluruh Rajul Mustanie kecuali Ayah berlutut menyambut kedatangan Shiro yang baru saja keluar dari portal dimensi.

"Selamat datang, Shiro-sama." kata Ayah, menyambut kedatangan Shiro.

"Apa aku terlambat?" tanya Shiro.

"Sama sekali tidak. Para Senshi masih melakukan persiapan untuk penyerangan." jawab Ayah.

"Baguslah kalau begitu." Shiro membelakangi mereka dan memandangi padang rumput yang luas. "Oh, ya. Bagaimana dengan para Rajul Mustanie yang kita tinggalkan di hutan kemarin?"

"Sebelum datang kesini saya sudah menghampiri mereka dan menyuruh mereka untuk menunggu bersama dengan para Senshi yang lain." jawab Ayah.

.

.

Beberapa waktu yang lalu...

"Apa yang sedang kalian lakukan?!" sentak Ayah, menghampiri para Rajul Mustanie yang mereka tinggalkan di hutan. Ia merasa kesal karena para Rajul Mustanie hanya duduk-duduk bersantai tanpa melakukan apapun.

"Ayah-sama... Kami menunggu kehadiran Shiro-sama." jawab salah seorang Rajul Mustanie, tidak menyadari kesalahannya.

"Cih... Kalian ini bodoh sekali! Kenapa tidak mengisi waktu kalian dengan hal yang lebih berarti, seperti berburu atau berlatih!" sentak Ayah, memarahi para Rajul Mustanie.

Para Manusia buatan tersebut memandangi satu sama lain dan kemudian berkata, "Maafkan kami Ayah. Selanjutnya kami akan menghabiskan waktu liburan kami seperti yang anda katakan."

"Kalian sudah tidak akan mendapatkan liburan lagi! Cepatlah pergi ke lembah!" kata Ayah, menyuruh para Rajul Mustanie untuk bergabung dengan para Senshi di lembah Muria.

.

.

"Hmm... Baguslah kalau begitu. Kalian, mundurlah sedikit." kata Shiro kepada Cindy dan yang lainnya.

"Apa kamu mau menciptakan Rajul Mustanie baru?" tanya Cindy, berdiri di samping Shiro.

"Iya. Mundurlah sedikit." kata Shiro, menggenggam kepala bagian atas Cindy dan menekannya.

"Cyeh... Hentikan, Shiro-san!" kata Cindy, memberontak dan kemudian berjalan mundur beberapa langkah. "Hufft! Selalu saja memperlakukanku seperti bocah kecil." keluh Cindy, cemberut.

Shiro tersenyum dan kemudian mulai memfokuskan pikirannya untuk menciptakan pasukan Rajul Mustanie baru. Setelah penciptaan Rajul Mustanie selesai, ia membangkitkan hampir seluruh Rajul Mustanie yang telah mati, membuat uang yang ia miliki hampir habis untuk biaya pembangkitan mereka.

Berbeda dengan sebelumnya, Shiro selalu memusatkan Gift Poin para Rajul Mustanie ke kemampuan bertempur dan meninggalkan kemampuan lain kosong tak terbuka, kali ini ia mengaktifkan kecerdasan dan sifat dari para Rajul Mustanie pada level 2. Selain itu kekuatan mereka pun jauh berbeda dari Rajul Mustanie pertama yang telah Shiro ciptakan. Saat ini mereka sama kuatnya dengan prajurit kerajaan Mataram dengan peralatan lengkap.

Di padang rumput yang luas tersebut, sekitar 300 ribu Rajul Mustanie berbaris rapi menunggu perintah. Shiro memandangi jumlah besar pasukannya dan tersenyum. Ia merasa bangga karena akhirnya ia mempunyai pasukan yang cukup kuat untuk menggulingkan sebuah kerajaan.

Rin dan Lin yang baru pertama kalinya melihat Shiro menciptakan para manusia buatan itu terlihat tertegun dan sama sekali tidak bisa berkata apa-apa.

"Hebat sekali!! Berapa jumlah mereka? 10 ribu??" seru Putri Cindy dengan pandangan kagum.

"Tidak, tuan Putri. Saya rasa jumlah mereka lebih dari 100 ribu!" sahut Lin, terkagum.

"Jadi ini kekuatan dari tuan Hakaishin??" kata Rin lirih, tertegun memandangi jumlah para Rajul Mustanie.

"Pimpin mereka untuk membantu aliansi NoobKiller dan jangan biarkan satupun dari mereka mati." kata Shiro, menggenggam erat kedua telapak tangannya. "Para Senshi bodoh itu sedang mempertaruhkan nyawa mereka untukku." imbuhnya lirih.

Beberapa waktu lalu saat Shiro masih berada di markas...

"Shiro-san, cepatlah!" teriak Putri Cindy, tidak sabar untuk pergi berangkat ke sarang Goblin.

"Baiklah, baiklah! Sabar sedikit!" teriak Shiro kepada Cindy yang sudah menunggunya di luar markas.

Shiro menghabiskan minumannya dan kemudian berdiri. "Bolehkah aku bertanya satu hal yang selalu mengganggu pikiranku?" tanya Shiro kepada Cloud88.

"Apa itu?" kata Cloud88.

"Kenapa kau begitu ingin untuk menyelamatkan para pemain? Walaupun kau adalah pencipta game ini, namun aku rasa kau sama sekali tidak bersalah atas musibah yang telah menimpa mereka. Kau memberikan seluruh uangmu untuk membiayai misi penaklukan Raid Zone dan menghadang pasukan Orc dengan kelompok kecil. Bukankah itu terlalu berlebihan?" kata Shiro, mulai penasaran dengan rasa tanggung jawab Cloud88 yang menurutnya terlalu berlebihan.

Cloud88 termenung sejenak dan kemudian berkata, "Orang yang telah membawa para pemain ke dunia ini memanglah NoobsDie. Tapi... Orang yang telah membuat NoobsDie melakukan hal tersebut adalah... Aku."

Shiro terkejut mendengar pengakuan Cloud88. Ia hanya bisa terdiam, seakan tidak mempercayai apa yang baru saja Cloud88 katakan.