Setelah mendeklarasikan terbentuknya aliansi JAVA, para Rajul Mustanie yang di pimpin oleh Ayah dan Bunda berangkat pergi menuju ke Utara. Tidak lama kemudian, para Senshi membukakan portal menuju ke ibukota untuk membantu para warga yang ingin pergi mengungsi. Shiro yang juga ingin kembali ke Ibukota pun ikut bersama dengan mereka.
Setelah sampai di ibukota Shiro langsung pergi ke toko Jarwo untuk mengambil pesanannya.
"Bagaimana pesananku?"
"Oh, Tuan. Kebetulan sekali, pesanan anda barusaja datang." kata Jarwo mengajak Shiro pergi ke gudang.
"Sebenarnya untuk apa anda memesan rantai pengekang budak sebanyak ini?"
"Bukan urusanmu. Kau hanya perlu menyediakan apa yang aku minta." kata Shiro mengambil salah satu kalung pengekang yang berserakan di gudang.
Setelah mengambil pesanannya, Shiro pergi menuju ke distrik Melati menggunakan jasa para Wizard yang membuka usaha transportasi.
"Dimana ini?" kata Shiro lirih.
"Apa yang sedang kau cari?" seru salah seorang Senshi yang sedang minum di pinggir jalan.
"Apa kalian tahu dimana markas aliansi SweetSugar?" tanya Shiro, menghampiri para Senshi tersebut.
"Huh? Kenapa kau ingin kesana? Slayer akan membunuhmu jika kau mendekati tempat itu."
Shiro hanya terkekeh kecil, dan dalam hatinya ia berkata, "Ternyata Alice sangat terkenal!"
"Shiro-san?? Oh.. Kemana saja anda? Tuan Putri sangat marah dan mencari anda kemana-mana." seru Ain, yang datang menghampiri mereka.
"Heh he... Apa kau tau dimana dia sekarang? Aku juga sedang mencarinya."
"Aku rasa saat ini Putri Cindy sedang ada di distrik salam."
"Dimana distrik itu?"
"Ikuti saya, saya akan membantu anda mencari Putri Cindy."
"Ah... baiklah. Kau sungguh sangat loyal."
Di distrik Salam, dalam perjalanan mencari Putri Cindy, Shiro melihat kerumunan orang yang sedang mengantri untuk berdoa di hadapan 3 buah patung besar yang berdiri kokoh di pusat distrik.
"Siapa patung yang mereka sembah itu?" tanya Shiro penasaran dan berjalan mendekati patung-patung tersebut.
"Mereka adalah patung tuan NoobsDie, tuan Meritz dan tuan CLoud88. Apa anda juga ingin berdoa?" kata Ain, berjalan mengikuti Shiro.
"Hah? Aku tidak menyembah patung." kata Shiro yang kemudian membaca tampilan informasi yang tertulis di sebuah buku batu di kaki salah satu patung tersebut.
===============================
Patung Senshi terkuat, Meritz sang agung.
Menyembah patung ini, meningkatkan kecepatan pemulihan HP, MP dan Stamina sebesar 2 kali lipat selama 12 jam. Menuangkan sebotol anggur kualitas tinggi menambah kecepatan recovery sebesar 5 kali lipat lebih besar.
===============================
Bukan hanya para NPC, bahkan para Senshi pun sering mendatangi patung-patung ini tepat sebelum mereka pergi keluar wilayah ibukota.
"Lumayan juga efek buffnya. Tapi..." Shiro menggenggam tangan kanannya dan memukul kaki kiri dari patung tersebut, membuat patung besar tersebut roboh dengan satu kaki yang hancur. "...Aku sangat membenci hal seperti ini!"
Para warga berlarian menjauhi patung Meritz yang runtuh. "Apa yang terjadi?!"
"Kenapa patung tuan Meritz roboh?!!"
Tindakan Shiro sangat menarik perhatian orang-orang yang ada disekitarnya, dan membuatnya menjadi pusat perhatian dengan berbagai macam ekspresi yang menyorotnya.
"Tuan Shiro, A-Apa yang anda lakukan??" seru Ain.
"Ah, maaf. Aku hanya sedikit merasa kesal." kata Shiro dengan cukup santai.
Dari balik debu yang kian memudar, mulai terlihat seorang yang berdiri di samping Shiro. "Apa yang kau pikir kau lakukan, bocah sialan?!"
=====================
Name : Meritz
Sex : Male
Age : 34
Class : Ninja
Level : 45 (AWK)
Title : Dragon Slayer
Guild : God Of War, Leader
=====================
"Me-Meritz!!" seru para Senshi.
"Eh... Jadi kau adalah tuhan yang mereka sembah." kata Shiro, sedikit terkejut bertemu dengan Meritz.
"M-Meritz-san... Ini hanyalah kesalah pahaman." kata Ain, mencoba untuk menenangkan Meritz.
"Ain... Jangan khawatir, aku sama sekali tidak marah karena bocah sialan ini merusak patungku. Aku hanya ingin sedikit mengajarkan bocah sialan ini agar tidak merusak fasilitas umum lagi."
"Heh he.. Kebetulan sekali. Aku juga ingin menunjukkan kepada mereka bahwa tuhan yang mereka sembah hanyalah orang bodoh." Walaupun Shiro tahu jika dia tidak akan mungkin menang melawan Meritz, namun ia enggan untuk melarikan diri dari tindakannya.
"Besar juga nyalimu, bocah sialan. Kalau begitu tunjukkanlah kemampuanmu!" Seru Meritz, menghunuskan katananya ke arah Shiro.
"Shiro-san! Apa yang kau lakukan??" teriak Putri Cindy, berlari menghampiri Shiro.
"Minggirlah! Duduk saja dan lihat baik-baik pertarunganku." kata Shiro tersenyum sadis, memandangi Meritz.
PVP antara Shiro dan Meritz dimulai. Tanpa sedikitpun merasa ragu, Shiro langsung berlari menyerang Meritz.
"Goburinroga?" kata Meritz, menangkis seluruh serangan Shiro dengan cukup mudah.
Shiro terus mengayunkan pedangnya dan menyerang Meritz, namun semua serangannya dapat dengan mudah dihindari oleh Meritz.
"Sial!! Apa kau meremehkanku?!!" keluh Shiro, merasa kesal.
"Benar. Aku rasa aku telah salah mengajakmu berduel. Kau terlalu lemah. Aku penasaran kenapa si gendut Jarwo menjual pedang itu kepada orang lemah sepertimu."
"Ergh.. Heh he... Kalau begitu tunjukkan kepadaku jika aku memang lemah. Aku rasa kau tidak akan bisa mengalahkanku karena kau lebih lemah dariku." Walaupun Shiro merasa jengkel dengan ejekan Meritz, namun ia berusaha untuk memendam amarahnya dan balik mengejek Meritz.
Meritz tersenyum sinis dan menendang Shiro. Ia kemudian membentuk segel dengan kedua tangannya. "Baiklah jika itu maumu. Akan kubuat kau menyesali ketololanmu itu."
"Kagebunshin no Jutsu : Dopperugengā!" Di hadapan Meritz mulai terlihat sebuah bayangan yang kemudian membentuk seorang manusia sempurna menyerupai sosok Shiro.
"Dikeluarkan! Skill kedua dari kelas Ninja yang sudah di awakening, Doppelganger!" seru salah seorang Senshi yang menonton pertandingan itu.
Pada umumnya, skill Kagebunshin no Jutsu hanya dapat mengkloning orang yang telah menggunakannya. Namun Meritz telah membangkitkan kekuatannya dan mengupgrade skill tersebut menjadi "Kagebunshin no Jutsu : Dopperugengā" yang dapat mengkloning sosok orang lain lengkap dengan kekuatan mereka.
"A-Apa itu?? Apa aku memang sekeren itu?!" seru Shiro, terkagum melihat doppelgangernya.
"Bunuh dia." kata Meritz, memerintahkan doppelganger Shiro untuk menyerang Shiro.
Doppelganger itu melesat menyerang Shiro.
"Sial! Skill yang merepotkan!" keluh Shiro, menangkis serangan bertubi-tubi yang ia terima.
Doppelganger Shiro melompat ke belakang dan mengaktifkan skill Darkness Aura yang kemudian di bentuk menjadi Aura Sword.
"Hmm..??" Meritz dan para Senshi lainnya yang sedang menonton pertandingan itu sedikit penasaran dengan skill yang barusaja di aktifkan oleh Doppelganger Shiro.
"Apa?? Bahkan skillku juga bisa ditiru?!" keluh Shiro.
Doppelganger Shiro kembali melesat menyerang Shiro, sedangkan Shiro bergegas untuk mengaktifkan skill Darkness Aura yang kemudian di bentuk menjadi Absolute Defense, sebuah aura hitam yang menangkis segala jenis serangan.
Pertarungan berlangsung dengan sangat sengit. Benturan aura kegelapan mereka membuat para penonton merasakan dampaknya. Walaupun Shiro sama sekali tidak terpengaruh dengan aura kegelapan yang lawannya keluarkan, namun hal tersebut juga berlaku untuk Doppelganger itu yang juga kebal dengan aura kegelapan milik Shiro.
"Apa-apaan skilnya itu?? Tubuhku terasa sedikit lemas!"
"Si-Siapa orang itu sebenarnya??"
Para Senshi semakin penasaran dengan identitas asli Shiro yang terbilang aneh bagi mereka. Mereka hanya bisa tertegun menyaksikan duel antara Shiro dan doppelgangernya.