Setelah Event besar terjadi, hampir seluruh penduduk dari beberapa desa yang berada di wilayah utara berbondong-bondong pergi ke ibukota untuk mengungsi dari serangan monster yang sering menyerang desa mereka. Karena wilayah Utara kerajaan Mataram adalah hutan belantara yang dihuni oleh monster-monster kuat, saat ini, di wilayah Utara hampir sudah tidak ada lagi desa yang masih berpenduduk.
Berbeda dengan desa-desa yang berada di wilayah barat seperti desa Bae dan yang lainnya, disana sangat jarang sekali ada monster yang mempunyai level lebih tinggi dari 50. Undead yang sering muncul di tempat tersebut pun juga tidak terlalu banyak dan masih terbilang sebagai Undead yang lemah. Namun kondisi di wilayah Barat kini juga sedang dalam keadaan kritis karena serangan Goblin yang sering terjadi.
Tidak lama kemudian, Shiro bertemu dengan Putri Cindy yang sedang bermain dengan anak-anak dari distrik Sumber.
"Aku melihatnya, Shiro-san. Kamu sangat baik sekali!" sapa Putri Cindy yang terlihat sedang duduk di atas sebuah tumpukan kayu. Senyuman gadis kecil itu tiba-tiba berubah menjadi terkejut dan berkata, "Jangan-jangan... Kamu seorang lolicon??!"
Tanpa memperdulikan Putri Cindy yang sedang menyapanya dengan sebuah ejekan, Shiro pun terus melangkahkan kakinya berjalan melewati tempat tersebut.
"Dihiraukan??!" Puteri Cindy yang tidak terima dihiraukan oleh Shiro pun melompat turun dan mulai berjalan mengikutinya. "Shiro-san... kamu mau pergi kemana??"
Putri Cindy masih terus berusaha untuk menarik perhatian Shiro, namun Shiro masih tak bersuara dan sesekali melihat ke papan informasi yang ada di setiap penginapan. Dia terus berjalan sambil memperhatikan daftar harga penginapan yang ia rasa lebih murah.
Karena Putri Cindy terus-terusan mengikutinya, Shiro pun sengaja berbelok ke sebuah gang sepi untuk menjauhkan gadis kecil itu darinya. Namun siapa sangka, tanpa menaruh sedikitpun rasa curiga terhadap Shiro, Putri Cindy masih terus mengikutinya berjalan memasuki gang.
"Shiro-san... Sebenarnya mau kemana sih kamu?? Aku sudah lelah berjalan." keluh Putri Cindy, melihat ke area sekitar.
"Aku tidak ingat jika aku pernah memintamu untuk mengikutiku." jawab Shiro, dengan acuh.
"Jangan-jangan... Kamu menggiringku ke tempat sepi seperti ini agar bisa menyerangku??" seru Putri Cindy, menyilangkan kedua tangannya di dada.
Shiro yang sejak tadi tidak terlalu memperdulikan keberadaan Putri Cindy yang terus mengikutinya pun kini mulai terlihat kesal dan menekan tubuh gadis kecil itu ke tembok.
Puteri Cindy merasa sangat terkejut karena Shiro tiba-tiba mendorong tubuhnya ke tembok. Ia merasa gugup dan hanya bisa tertegun memandangi wajah Shiro.
Shiro menundukkan tubuhnya serendah wajah dari gadis kecil tersebut dan menatapnya dengan raut wajah dingin. "Kau harus berhenti bergaul dengan Niken. Kalau tidak kau akan tumbuh menjadi gadis menyebalkan seperti dia."
Karena wajah Shiro berada cukup dekat dengan wajah Cindy, status dari kalung Cindy pun tiba-tiba muncul. Shiro terlihat terkejut saat menyadari batu permata besar berwarna hijau yang dikenakan oleh gadis kecil itu ternyata adalah batu peridot level 10, sebuah Gemstones dengan level tertinggi.
Memberikan tambahan efek pada status seperti Attack, Defense dan lain sebagainya, Gemstones merupakan permata sihir yang langka dan sangat dicari oleh para Senshi. Permata ini bisa didapatkan dengan mengalahkan tipe monster tertentu atau dengan menaklukkan Raid Zone.
Membutuhkan 10 Gemstones dengan tipe dan level yang sama untuk mengupgrade level dari batu tersebut ke tingkat yang lebih tinggi. Misal untuk mendapatkan level 2 peridot, maka membutuhkan 10 level 1 peridot Gemstones yang di tempa menjadi satu, dan begitu seterusnya.
Dikarenakan sulitnya mendapatkan batu permata itu, bahkan Meritz yang merupakan Senshi terkuat pun masih belum memiliki Gemstones dengan level maksimal.
"Heh...? Jadi kamu benar-benar ingin menyerangku?!" Karena wajah Shiro berada terlalu dekat dengan wajahnya, Putri Cindy terlihat sangat gugup dan sedikit ketakutan.
"Apa yang kau bicarakan! Aku bukanlah loli..." Belum sempat Shiro menyelesaikan kata-katanya, ia menyadari jika ia dikepung oleh 5 anggota ROG yang mengacungkan pedang mereka ke arahnya.
"Apa yang kau pikir sedang kau lakukan?" tanya Gin, mengacungkan pedangnya ke belakang leher Shiro.
"Eh...?" Shiro merasa gugup dan sama sekali tidak berani untuk bergerak. Dengan raut wajah panik, ia sedikit melirik ke samping.
"Hey! Apa yang sedang kalian lakukan disini?!" teriak Putri Cindy.
"Bajingan ini kelihatannya berniat untuk melakukan sesuatu yang buruk terhadap anda, Tuan Putri." kata Gin.
"Gadis nakal ini seorang tuan Putri?" kata Shiro lirih.
"Bukan itu yang aku tanyakan! Kenapa kalian mengikutiku!!" teriak Putri Cindy kesal.
"Dia adalah Shiro, Senshi yang tadi pagi aku ceritakan kepada kalian. Turunkanlah senjata kalian." kata Yin, yang tiba-tiba muncul.
"Senshi? Orang ini?!" Dan terlihat tidak percaya jika Shiro adalah seorang Senshi.
"Lalu kenapa kalau dia seorang Senshi? Dia berniat melakukan hal yang buruk terhadap tuan Putri." kata Gin, menatap Yin dengan tatapan tajam.
"Sudahlah, turunkan saja senjatamu!" kata Cen, memukul kepala Gin.
******************************************
NPC Status : Royal Guard Army
Name : Cen
Sex : Female
Age : 25
Level : (S)28
XP : 24,227/60,000
Power : 85.100 CP
HP : 13,000 (+3,900)
MP : 5,000 (+2.000)
ATK : 7,000 (+30.300)
DEF : 3,000 (+20.900)
STA : 110/120
Speed : 29 Meters/Second (+19)
Recovery :
-HP : 28/Minute
-MP : 28/Minute
-STA : 12/Hour
Skill :
-Silent Movement
-Martial Arts
-Tearing Prey
-Dragon's Claws
Accessories :
-{Level 4) Ruby : +Attack 40%
-{Level 3) Emerald : +Defense 30%
-{Level 3) Topaz : +HP 30%
-{Level 4) Sapphire : +MP 40%
-{Level 4) Onyx : +Speed 40%
Equipment :
- [Epic] Long Iron Claws : +20,000 AP (Dura 527)
- [Rare] Killer Chain : +7,500 AP (Dura 327)
- [Rare] Silence Robe (Armor) : +Ability to Sneak Around (Dura 388)
- [Epic] Deathstalker Gauntlets : +20,000 DP (Dura 453)
- [Rare] Lupus Faulds : +Increase Speed 30% (Dura 400)
Note : Cen adalah seorang Assassin yang memiliki bakat luar biasa. Mempunyai tubuh yang sexy dan menawan membuat Cen sering ditunjuk sebagai mata-mata yang menyamar sebagai wanita penghibur untuk membunuh musuh-musuh kerajaan.
******************************************
"Sakit! Sialan kau wanita jalang!" keluh Gin, memegangi kepalanya.
Para ROG menurunkan senjata mereka dan kemudian menggeser tubuh Shiro menjauh dari Putri Cindy.
Shiro melihat tampilan status dari para ROG dan menyadari jika mereka adalah sekumpulan NPC.
"Ja-Jadi kalian berdua adalah NPC?? Kenapa kalian menyamar sebagai Senshi?" tanya Shiro, melihat kearah Putri Cindy dan Yin.
"Karena menjadi seorang Senshi adalah impianku!" jawab Putri Cindy dengan penuh semangat.
"Aku hanya mengikuti perintah dari sang Tuan Putri." kata Yin.
"Kau memang benar... Senshi mempunyai jiwa yang bebas dan pantas dijadikan sebagai sebuah profesi impian. Tapi apa yang kalian lakukan sama sekali tidak masuk akal." kata Shiro.
"Betul sekali!" seru Putri Cindy.
"Apanya??" sentak Shiro.
Putri Cindy malah terkekeh diikuti dengan Cen yang menepuk pundak Shiro beberapa kali.