Chereads / Emross Empire : War And Order / Chapter 74 - 74. Kembali Ke Ibukota

Chapter 74 - 74. Kembali Ke Ibukota

(Volume 2 Part ll -Pemusnahan Bangsa Goblin)

Mayat-mayat Undead yang berserakan di dalam Rustic Grave mulai menghilang karena terbakar oleh sinar matahari. Walaupun banyak dari para anggota aliansi SweetSugar yang terluka, namun dalam penaklukkan pemakaman pertama mereka di dunia baru ini, tidak ada satupun dari mereka yang gugur. Para Healer sibuk mengobati para gadis yang sedang terluka. Sedangkan Slayer dan para petinggi aliansi SweetSugar terlihat sedang membagikan hasil yang mereka dapatkan.

Jumlah total uang koin yang mereka dapatkan setelah menaklukkan Rustic Grave adalah sebesar 5 juta Gold koin. Selain itu ada juga 10 peralatan tingkat tinggi untuk berbagai macam kelas, 5 item langka dan beberapa jenis Gemstones level 3.

"Pria mesum... Kemarilah." kata Slayer.

Slayer memberikan kepada Shiro satu peti berisi kepingan uang Bronze, Silver dan Gold yang totalnya adalah 30 ribu Gold koin dan beberapa jenis Gemstones.

"Hanya ini?" kata Shiro, mencoba untuk meminta lebih.

"Aku memberikan kau bagian lebih dari yang lain. Jika kau tidak mau, maka kembalikan." kata Slayer, memberikan sebuah peralatan dengan kualitas Epic.

"Sebenarnya aku lebih memilih kamu daripada peti berisi uang ini." kata Shiro, merayu Slayer.

"Kau mau peralatan ini atau tidak?" kata Slayer dengan raut wajah datar.

"Sedingin es. Aku suka." Shiro terkekeh, menerima peralatan yang diberikan oleh Slayer.

Selain Shiro yang mendapatkan bagian lebih dari anggota yang lain, Putri Cindy dan Yin juga mendapatkan imbalan lebih. Namun, alih-alih memberikan mereka uang lebih yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh mereka, Slayer memberikan mereka berdua 4 peralatan kelas atas, beberapa item langka dan Gemstone.

Berbeda dengan para Senshi, saat membunuh monster, para NPC hanya mendapatkan kill reward berupa XP dan tidak dengan uang dan item-item lainnya yang normalnya didapatkan setelah membunuh monster. Walaupun begitu mereka masih bisa mendapatkan uang dari hasil menjual bagian tubuh monster yang mereka bunuh.

Sebenarnya para Senshi juga dapat melakukan hal yang sama, karena bangkai dari para monster yang telah mereka bunuh tidak menghilang walaupun mereka telah menerima item atau bagian tubuh yang sama dari monster tersebut.

Walaupun dengan mengumpulkan bangkai monster para Senshi bisa mendapatkan kill reward ganda, namun hampir tidak ada Senshi yang mau melakukan hal tersebut. Karena berbeda dengan item yang mereka dapatkan dari membunuh monster, bangkai monster asli lebih cepat membusuk, sehingga membuat para Senshi enggan untuk melakukan pekerjaan yang mereka anggap rendah tersebut.

Oleh sebab itu para Senshi selalu meninggalkan bangkai-bangkai monster yang mereka bunuh berserakan dimana mereka membunuh monster-monster tersebut. Walaupun apa yang dilakukan oleh para Senshi terbilang sebagai kebiasaan yang buruk, namun hal tersebut dapat menguntungkan para NPC untuk mendapatkan item-item yang tidak dapat mereka peroleh dengan membunuh monster.

Setelah pembagian hasil selesai, Shiro dan yang lainnya kembali ke area perkemahan. Dan karena petualangan mereka sudah berlangsung cukup lama dengan akhir yang gemilang, Slayer memutuskan untuk menghentikan perburuan dan kembali ke ibukota.

Karena hanya kelas Wizard dengan skill Gate tinggi yang mampu membuka portal di dalam wilayah ibukota, para Wizard dari aliansi SweetSugar menghubungkan portal dimensi dari area perkemahan menuju ke depan gerbang ibukota.

Dengan penuh rasa hormat, para prajurit kerajaan menyapa para Senshi yang barusaja keluar dari portal dimensi. Namun Slayer yang berjalan di depan barisan sama sekali tidak menghiraukan para prajurit kerajaan yang menyapa mereka dan terus berjalan memasuki gerbang ibukota.

"Sofia-san... Aku rasa ini saatnya kita berpisah. Aku sungguh berterimakasih kepadamu karena telah mengajakku ikut dalam petualangan yang menyenangkan ini." Setelah sampai di persimpangan distrik Kudus, Shiro berpamitan kepada para gadis yang telah menemaninya selama satu bulan belakangan.

"S-Shiro-kun..." kata Dara, merasa berat dengan kenyataan bahwa dia sudah harus berpisah dengan Shiro.

"Apa yang sedang kau bicarakan? Seperti kau mau pergi jauh saja. Bukankah kita sama-sama tinggal di ibukota? Kita pasti akan bertemu lagi." kata Sofia, terkekeh sambil menepuk pundak Shiro.

"Bukan pasti, tapi harus! Shiro-san kau harus menyempatkan berkunjung ke bangunan Guild kami." sahut Nichole dengan senyuman.

"Heh he. Kau benar. Aku akan berkunjung jika aku punya waktu. Ngomong-ngomong, dimana Alice?" kata Shiro melihat ke sekitar.

"Ahhh... Aku lelah sekali." keluh salah seorang gadis yang lewat.

"Aku juga. Aku sudah tidak sabar untuk bisa mandi dan tidur."

"Entahah. Aku rasa dia terlalu malu untuk mengucapkan salam perpisahan kepadamu." jawab Sofia.

.

.

Sedangkan di suatu jalan menuju ke distrik Melati, Slayer dan Ashley berjalan memimpin para anggotanya yang lain kembali ke bangunan Guild.

"Apa kau yakin tidak ingin mengucapkan sesuatu kepada Shiro? Mungkin setelah ini kita tidak akan bertemu dengannya lagi." kata Ashley.

Slayer menoleh ke arah Ashley dan berkata, "Untuk apa? Lagi pula dia memang bukan anggota kita. Aku tidak akan merindukannya."

"Sebenarnya aku hanya menyarankanmu untuk mengucapkan terima kasih, bukan bertanya jika kau akan merindukan dia atau tidak. Hehe..."

Raut wajah Slayer sedikit memerah. Dia hanya bisa terdiam dan tidak menanggapi perkataan Ashley.

.

.

Di bangunan Guild NoobKiller, para Cloud terlihat sudah sadarkan diri dari keadaan koma. Namun diantara mereka bertiga, hanya Cloud76 yang sudah tidak ada di ruangan tersebut.

Para anggota aliansi NoobKiller yang ada di ruangan tersebut mendesak Cloud88 dan Cloud95 untuk menceritakan apa yang telah mereka alami selama masa perjalanan mereka mencari NoobsDie.

Karena Cloud95 masih merasa pusing untuk menjelaskan apa yang telah terjadi, ia pun menyerahkan penjelasan tersebut kepada 88 dan menarik selimutnya untuk kembali beristirahat.

Cloud88 yang masih berbaring di tempat tidur meminum teh hangat yang disajikan di atas meja di sampingnya. Dengan perlahan ia menaruh gelas teh yang ia pegang ke atas meja dan kemudian berkata, "Bawalah semua anggota kita untuk menyebar dan memberitahu semua pemain untuk tetap berada di dalam benteng ibukota."

"Kenapa? Apa yang sebenarnya telah terjadi?" kata Dragon, merasa kebingungan dengan perintah yang tidak biasa tersebut.

"Kami telah bertemu dengan Noobsdie, dan kami bertarung dengannya." sahut Cloud95 yang masih menutupi sekujur tubuhnya dengan selimut.

Mendengar berita tersebut, seluruh anggota NK yang ada di dalam ruangan pun terlihat sangat terkejut. Wajar saja. Bagi mereka hal tersebut adalah suatu hal yang sangat mustahil terjadi. Selain para Cloud adalah sahabat Noobsdie, Noobsdie adalah tipe pemain yang tidak akan pernah menyerang aliansinya sendiri. Lagi pula, orang yang telah mendirikan aliansi NoobKiller adalah NoobsDie sendiri.

3 hari setelah server Beta dari EEWAO secara resmi dibuka, setelah mengakhiri perang antar Senshi yang sedang mencoba jurus dan Skill mereka dengan peperangan yang sengit, Noobsdie menciptakan aliansi NoobKiller, dan anggota pertama mereka adalah Cloud76 dan Cloud88. Setelah Noobsdie memutuskan untuk berhenti bermain, dia meminta Cloud88 untuk memimpin aliansi tersebut dan kemudian menghilang begitu saja.