===================================
9 Ocktober 2019...
Tenggat waktu pasukan Orc Sampai di kerajaan Mataram : 34 hari...
===================================
Setelah berpisah dengan aliansi SweetSugar, Shiro langsung pergi ke toko Bang Jarwo untuk menjual item yang ia kumpulkan selama beberapa minggu ini.
Sepanjang jalan menuju ke toko Jarwo, Shiro dibuat penasaran dengan ramainya jalanan yang ia lewati. Tidak seperti terakhir kali dia melintasi jalanan di distrik Kudus beberapa minggu yang lalu, kali ini distrik ini terlihat sangat padat dengan gelandangan yang menghiasi pinggiran jalan.
Sesampainya di toko Jarwo, Shiro membuka pintu depan dan berjalan masuk. Kedatangannya langsung disambut hangat oleh Bang Jarwo yang terlihat sedang membersihkan barang-barang dagangannya dari debu yang menempel.
"Oho... Selamat datang kembali tuan. Saya sudah sangat menanti kedatangan anda." Bang Jarwo terlihat sangat bahagia melihat sosok Shiro yang berjalan memasuki tokonya.
"Berita apa saja yang aku lewatkan?" kata Shiro, mulai membuka tampilan penyimpanannya.
"Hehehe.. Anda tahu kalau informasi adalah sesuatu yang berharga, kan?" Jarwo tersenyum, menggosok sebuah pelindung kaki yang ia pegang.
Shiro yang sudah menyadari maksud dari Bang Jarwo langsung menjawab pertanyaannya tanpa sedikitpun melihat ke arahnya. "Aku mengerti.. Katakanlah semua yang kau ketahui."
"Baiklah, tuan. Saya yakin anda belum mendengar kabar ini. Sejak beberapa hari yang lalu, banyak sekali warga desa yang berasal dari wilayah utara mengungsi ke ibukota. Mereka datang kesini karena desa mereka telah dihancurkan oleh pasukan Goblin. Walaupun sang raja sudah mengirimkan prajurit kerajaan yang dibantu oleh beberapa Senshi, namun jumlah pasukan Goblin yang menyerang desa-desa tersebut sangatlah banyak, sehingga membuat para warga terpaksa meninggalkan desa mereka dan melarikan diri ke desa terdekat. Dan pada akhirnya, para warga desa memutuskan untuk pindah ke ibukota, membuat tempat pengungsian yang tersedia menjadi sangat penuh. Seperti yang anda bisa lihat saat berjalan menuju kesini, banyak sekali gelandangan yang tinggal di pinggir jalan, membuat beberapa akses jalan terpaksa untuk ditutup.
"Hmm... Lalu... Apa ada berita lain?"
"Oh, iya! Saya hampir lupa. Akhir-akhir ini sebuah kelompok bernama Freedom Forces melakukan pemberontakan dan berencana untuk menggulingkan sang raja dari tahtanya. Dan entah ini ada sangkut pautnya ataupun tidak, tapi disaat yang bersamaan telah terjadi kasus pembunuhan didalam wilayah ibukota. Seperti yang saya dengar, sudah ada puluhan Senshi yang menjadi korban akan peristiwa tersebut."
"Di dalam wilayah ibukota?? Bukankah tempat ini dilindungi oleh Sistem? Bagaimana mungkin para Senshi bisa saling bunuh?!" kata Shiro, terkejut.
"Kalau soal itu saya kurang tau, Tuan. Tapi para Senshi mengira bahwa dalang dari kekacauan yang sedang terjadi adalah para NPC. Oleh sebab itu saat ini hubungan diantara para Senshi dengan kami para NPC sedang dalam keadaan kurang baik."
"NPC? Kau tahu apa itu NPC?" kata Shiro penasaran.
"Bukankah seperti itu para Senshi menyebut kami, para warga lokal?" kata Jarwo.
"Ah, jadi kau sudah menyadarinya. Tapi... NPC, kah?" Shiro nampak tidak percaya jika para Senshi telah dibunuh oleh NPC. Karena sejauh ini, dia belum pernah mendengar adanya seorang NPC yang lebih kuat dari para Senshi.
"Dengan kata lain... Jika kasus ini tidak kunjung selesai, sebentar lagi pasti akan terjadi perang antara Senshi dan NPC?"
"Itulah yang kami khawatirkan, Tuan. Jika perang diantara Senshi dan NPC pecah, maka sudah dapat dipastikan jika kami para NPC akan sangat dirugikan. Oleh sebab itu, untuk menghindari kemungkinan terburuk yang akan terjadi, sang raja menyewa aliansi Garuda untuk menyelesaikan masalah tersebut."
Sejenak Shiro berfikir untuk ikut menangkap kelompok yang menyebabkan kekacauan ini, dengan begitu ia bisa mendapatkan uang untuk menaikkan skill-skillnya dan mengejar ketertinggalannya dengan para pemain lain.
Tiba-tiba datang seorang Senshi yang memasuki toko dan membuyarkan konsentrasi Shiro.
"Jarwo! Aku ingin menjual barang bagus kepadamu!"
=====================
Name : Heind
Sex : Male
Age : 22
Class : Warrior
Level : 77
Title : Dragon hunter
Guild : Noobkiller, Member
=====================
"Oh, tuan Heind. Selamat datang. Barang bagus apa yang ingin anda jual?!" kata Bang Jarwo, sangat antusias dengan kedatangan Heind.
"Ini.. Sebuah kristal misterius yang didapatkan komandanku saat mengalahkan monster jenis baru." kata Heind, menunjukkan sebuah kristal berwarna hitam kemerahan.
============================
Nama item : Dark Crystal Essence
Level : 70
Note : Sebuah item magic yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat karakter pendukung dengan kekuatan maksimum 70% dari total CP pemain. Item ini dapat diperoleh setelah mengalahkan monster yang berevolusi dan juga monster jenis Majin level 70.
Persyaratan aktivasi : 5.000 Gold
============================
"Batu... Tuan?" kata Jarwo penasaran.
"Hah? Apa yang kau bilang?! Apa kau tidak melihat betapa mengkilapnya benda ini??" Walaupun Heind sudah bisa menebak jika Bang Jarwo akan bilang seperti itu, namun dia berusaha untuk tetap tenang dan terus mencoba untuk mengelabui Jarwo.
"iya, Tuan. Tapi ini hanyalah batu biasa."
"Oi... Belilah! Suatu saat nanti pasti akan berguna bagimu." kata Heind, semakin memaksa Jarwo untuk membeli kristal tersebut.
"Kenapa juga saya harus membeli sebongkah batu yang tidak berharga hehehe..."
Heind masih tetap bersikeras untuk menjual batu tersebut kepada Jarwo, namun Jarwo bukanlah pedagang bodoh yang bisa ditipu dengan mudah.
Sedangkan Shiro yang terlihat terkejut melihat tampilan status dari batu tersebut pun hanya bisa tertegun memandangi batu kristal tersebut. "Berapa kau menjual batu tersebut?" sahut Shiro.
Mendengar Shiro yang terlihat tertarik dengan batu tersebut, Heind pun mencoba untuk bersikap sedikit sombong dan berkata, "Benda ini sangatlah langka. Kau hanya akan mendapatkannya saat membunuh monster jenis baru."
"Langka? Maksudmu batu-batu ini?" kata Shiro, mengeluarkan beberapa Red Crystal Essence miliknya dari dalam ruang penyimpanan.
"Woah...! Bagaimana mungkin kau bisa punya sebanyak itu?" kata Heind terkejut.
"Oh, benar juga. Saat melihat batu tadi, saya merasa sudah tidak asing. Ternyata batu yang sama dengan yang anda coba jual beberapa minggu yang lalu." sahut Jarwo, mengambil salah satu batu kristal milik Shiro.
Selain kelas Destroyer, kelas lain juga bisa mendapatkan Crystal Essence dengan membunuh monster. Namun untuk menggunakan batu kristal tersebut, saat ini hanya kelas Destroyerlah yang mampu menggunakannya.
Hal tersebut sebenarnya dikarenakan perbedaan versi game yang mereka gunakan. Di versi EEWAO terbaru, sebenarnya batu kristal tersebut merupakan sebuah item yang bisa digunakan oleh semua jenis kelas. Namun karena hanya Shiro seorang yang telah mengupdate versi terbaru gamenya, jadi hanya ia seorang yang mampu menggunakan batu kristal tersebut.
Sebenarnya Cloud76 sudah tahu jika batu kristal tersebut tidak bisa digunakan oleh mereka. Oleh sebab itu dia memberikannya kepada Heind dan bilang kepadanya jika batu tersebut adalah batu langka yang berharga sangat mahal.