Shiro berhasil menahan nafsunya untuk mencium Dara. Dia menggelengkan kepalanya beberapa kali untuk membuyarkan imajinasi nakalnya. Ia Kemudian menoleh kearah Rajul Mustanie 7 dan menatapnya dengan sorot mata tajam, sehingga membuat manusia buatan tersebut seketika berhenti.
"Hmm..?" Para anggota SweetSugar yang masih membuka matanya terkejut melihat pria cabul tersebut tiba-tiba saja berhenti berjalan.
Tanpa sedikitpun rasa ragu, Sofia kemudian berjalan beberapa langkah ke depan menghampiri pria cabul tersebut. "Siapa kau ini?!" Sofia kemudian memandangi kemaluan besar Rajul Mustanie 7 sambil bersiul kagum. "Kenapa kau telanjang?! Apa kau seorang pria cabul?!"
Sofia merasa sedikit kesal karena Rajul Mustanie 7 tidak menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Manusia buatan itu sama sekali tidak menghiraukan keberadaan Sofia dan terus memandang Shiro tanpa sedikitpun mengedipkan matanya.
"Apa kau bisu, hah?!!" Sofia memelototi pria cabul tersebut dan mencoba untuk menakutinya. Akan tetapi ekspresi Rajul Mustanie 7 sama sekali tidak berubah, sehingga membuat Sofia menjadi semakin jengkel.
"Cih! Kalau begitu, pergilah ke neraka!!" Dengan sekuat tenaga Sofia mengayunkan pedangnya ke leher pria cabul itu.
Walaupun Sofia hanya ingin menakuti pria cabul itu dan berniat menghentikan serangannya tepat sebelum pedangnya menebas leher pria cabul itu. Akan tetapi tepat setelah Sofia menghentikan serangannya, kepala pria cabul itu hancur karena hempasan angin dampak dari serangan Sofia.
"Eh?" Gadis-gadis lain yang masih membuka mata menjerit histeris karena melihat kepala pria cabul itu hancur tak tersisa, membuat lehernya terus mengucurkan darah yang menyembur deras.
Karena terlalu terkejut dengan yang telah ia lakukan, Sofia hanya bisa tertegun dengan mulut menganga melihat kepala pria cabul itu hancur tak tersisa. Darah dari pria cabul itu terus mengucur deras menghujani wajah Sofia.
"Agh.. Argh.. Agh.." Karena tampilan dari Rajul Mustanie 7 terlihat cukup kuat dengan badan berotot dan penis besar, Sofia sama sekali tidak menyangka jika pria cabul itu bisa mati dengan semudah itu.
Gadis-gadis lain yang baru membuka mata mereka pun ikut menjerit histeris sehingga membuat suasana menjadi sangat kacau.
"Bodoh! Apa yang kau pikirkan?!!" teriak Ashley panik.
"Sofia-san!! Kenapa kau membunuhnya?!!" teriak seorang gadis kecil berambut pirang yang terlihat sangat histeris.
"Terlihat seperti air mancur." kata seorang Kunoichi yang masih terlihat sangat tenang.
Sofia terlihat sangat panik dan mencoba untuk menyakinkan dirinya sendiri jika apa yang ia lihat hanyalah sebuah ilusi. "Te-Tenanglah.. I-Ini hanya se-sebuah ilusi. Dia masih baik-baik saja!"
Tubuh Rajul Mustanie 7 tumbang di pelukan Sofia, membuat Sofia terbangun dari lamunannya dan kemudian menjerit histeris melihat pria cabul tanpa kepala tersebut ada di pelukannya.
"Arghhh!!! Bagaimana ini??!" teriak Sofia ketakutan, seluruh tubuhnya bergetar karena gugup. Ia merasa sangat menyesal karena telah membunuh orang cabul itu.
Karena merasa kesal dengan suasana yang semakin kacau, Shiro pun berteriak dengan suara yang cukup lantang, "Berisik sekali!!"
Seketika mereka terdiam dan melihat kearah Shiro.
"Eh?" Raut wajah Shiro memerah ketika ia sadar ke tujuh gadis tersebut terus memandanginya dengan raut wajah heran. Ia menundukkan wajahnya dan kembali melanjutkan mengupas kulit kentang rebus yang ia pegang sambil berkata, "D-Dia bukanlah manusia. Jadi tenanglah."
"T-Tapi.. Di dunia ini NPC merupakan manusia asli." sahut Dara, yang membuat suasana kembali menjadi ricuh.
"Juga bukan NPC!" imbuh Shiro dengan tegas.
Sekali lagi suasana kembali tenang. Mereka terlihat kebingungan dengan pernyataan Shiro.
"Kalau begitu dia adalah seorang Senshi??" teriak Niken yang masih terlihat sedikit panik.
"Bukan juga." kata Shiro lirih, terlihat semakin gugup.
Mayat Rajul Mustanie mulai memudar dan membuat gadis-gadis tersebut terlihat semakin penasaran.
"Apa kau mengenalnya? Bukan manusia, bukan NPC, lalu makhluk apa dia?" tanya Ashley penasaran.
Karena Shiro terus-terusan didesak oleh para gadis tersebut, akhirnya Shiro pun menceritakan semuanya kepada mereka.
Beberapa waktu kemudian, dengan berbagai cara Shiro akhirnya mampu meyakinkan para gadis tersebut yang sempat tidak percaya dengan semua penjelasan Shiro.
Setelah semuanya sudah menjadi jelas, para gadis tersebut mengajak Shiro untuk bergabung dengan mereka berburu Monster. Tentu saja Shiro langsung menolak ajakan dari mereka, akan tetapi Sofia dan Niken terus membujuknya hingga akhirnya dia pun tidak punya pilihan lain selain bergabung dengan Party mereka.
Baru beberapa menit mereka berjalan menyusuri hutan, mereka sudah disergap oleh sekelompok Belalang Tempur yang merupakan lawan yang cukup menyulitkan.
===============================
Name : Belalang Tempur
Monster Type : Beast
Level : 58
Power : 36.000 CP
ATK : 12.000
DEF : 4.000
HP : 20.000
Speed : 35 Meter/Second
Skill :
-Rock Splitter
-Air Strike
-Sword Dance
Note : Belalang Tempur merupakan anggota terkuat dari para penantang. Selain mempunyai kemampuan bela diri pedang yang hebat, monster ini juga memiliki pergerakan lincah dan serangan yang cepat.
Rock Splitter menimbulkan damage sebesar 200% dan mempunyai Cooldown selama 2 menit. Air Strike adalah serangan berkelanjutan yang berlangsung selama 1 menit dan mampu menimbulkan total damage sebesar 500%, Skill ini mempunyai Cooldown selama 5 menit. Sword Dance adalah serangan pamungkas yang mampu menimbulkan total damage sebesar 1.000%, Skill ini hanya bisa digunakan sebanyak 1 kali dalam sehari.
REWARD : a Pair of Sharp Hands, 36 Gold Coin And Red Crystal Essence {Level 6}
===============================
Belalang Tempur adalah Monster belalang sembah. Monster ini memiliki tubuh setinggi manusia dan tangan yang tajam bagaikan pedang. Tergolong sebagai monster terbang membuat Belalang Tempur sebagai lawan yang cukup merepotkan.
"Shiro-san, jadilah tank kami!" teriak salah seorang gadis yang sedang mendorong tubuh Shiro ke gerombolan Monster tersebut.
=====================
Name : Nichole
Sex : Female
Age : 16
Class : Holy Priest
Level : 33
Title : Healer Priest
Guild : SweetSugar, Captain
=====================
"Hah?! Jangan bercanda! Mana mungkin aku bisa melawan mereka seorang diri!" kata Shiro yang terus menguatkan pijakan kakinya untuk menahan dorongan Nichole.
"Kamu laki-laki, kan?! Cepatlah serang mereka! Aku akan melindungimu dari belakang!" sahut Niken, membantu Nichole mendorong tubuh Shiro ke depan.
Tanpa memperdulikan Shiro yang terlihat sangat panik, Nichole dan Niken tersenyum manis sambil mengacungkan kedua ibu jarinya untuk menyemangati Shiro melawan kawanan Monster tersebut.
"Sial. Kenapa aku tidak mampu menolak mereka." keluh Shiro kesal kepada dirinya sendiri.
Pertarungan antara 8 Senshi melawan 37 Belalang Tempur pun dimulai. Shiro dan Sofia menjadi tank mereka dan menerima semua damage yang kawanan Monster tersebut timbulkan.
Shiro bertarung dengan hati-hati, karena sekali saja ia terkena Skill dari Belalang Tempur, maka sudah bisa dipastikan bahwa dia pasti akan mati.
Dia terlihat tidak mampu mengimbangi gaya bertarung Sofia yang sangat brutal yang merupakan khas dari para Berserker. Sofia sendiri merupakan petarung yang handal dan berpengalaman yang sangat suka sekali bertarung.
"Heal! Heal! Heal!! Heall!!!" Dengan sangat panik, Nichole terus menerus memulihkan HP Shiro dan Sofia yang terus menurun.
"Ice Storm!" Dara memberikan support kepada Shiro dan Sofia dengan menghujani kawanan monster yang berada di samping Shiro dengan puluhan jarum es dan kemudian berteriak, "Shiro-kun, berjuanglah!"
Niken terlihat memanggil salah satu hewan peliharaannya untuk membantu mereka bertarung. Akan tetapi bukannya membantu, Panda yang baru saja ia summon langsung memanjat sebuah pohon dan kemudian tidur di atas pohon.
"Hoii!! Panda sialan! Bertarunglah!!" teriak Niken yang terlihat sangat kesal.
Chapter Selanjutnya : 47. Noobkiller