Malam ini, acara yg memang dibuat khusus untuk olivia pun datang. Olivia nampak anggun menggunakan flounce dress dengan aksen lipatan-lipatan dibagian dada. Bagian bawah gaunnya dibuat lebih lebar untuk membuat olivia nyaman dengan perut buncitnya. Juna melihat istrinya memakai baju yg menurutnya terbuka ini menjadi uring-uringan.
Yuna melihat adiknya tidak suka itu tekekeh. Dia semakin meminta stylish menata rambut olivia dengan model twist sehingga menampilkan leher jenjangnya. Juna semakin kesal dengan ide kakaknya ini.
"Kak, lu tuh ya..." kata juna emosi.
"Adek aku cantik gini kok." jawab yuna enteng.
"Nggak ada, pake baju yg lain."
"Olivia udah ganti baju sampe 5 kali, sayang. Kasihan dia sedang hamil loh." mamanya mencoba menenangkan sambil menepuk bahu juna.
"Kalian nih." juna mengacak rambutnya kesal.
Terdengan suara tawa yuna yg menggema diruangan itu, dibarengi dengan kekehan stylish dan mama juna juga. Membuat juna semakin uring-uringan.
"Tenang aja, sayang. Mama nggak akan membiarkan menantu kesayangan mama dan cucu mama kedinginan." yasmin bangkit dari duduknya lalu memberikan sebuah outer dengan model brukat yg menjuntai sepanjang dress yg olivia pakai.
"Kakak juga nggak bakal biarin adek cewek kakak satu-satunya ini kedinginan, dasar laki posesif lu jun!!" ejek yuna sambil mengambil outer itu dari tangan mamanya, saat melewati juna dengan sengaja yuna menjitak kepala adiknya itu.
"Resek banget sih kak, gimana mau dapet suami lu kelakuan udah macem preman pasar." omel juna sambil mengusap kepalanya yg sakit akibat jitakan kakaknya itu.
"Diem lu, bawel banget!!" yuna marah mendengar ejekan adiknya itu, lalu berjalan menuju arah juna.
"Eh.. iya iya ampun. Galak banget sih!!" juna tersenyum manis agar kakaknya itu tidak menyiksanya lagi, seisi ruangan itu tersenyum hangat melihat kedekatan kakak-beradik ini. Dan olivia hanya diam mengamati sambil menggelengkan kepalanya.
15 menit berlalu, semua wanita cantik di keluarga archer sudah siap. Mereka sedang berjalan menuruni tangga tempat acara itu berlangsung. Yasmin dengan hati-hati menuntun menantunya itu berjalan sambil mengenalkannya kepada kolega bisnis yg berkerjasama dengan keluarga archer. Olivia tersenyum sambil menyalami beberapa orang yg mertuanya kenalkan.
"Capek nggak, sayang ?" tanya yasmin khawatir melihat olivia yg mulai sedikit mengatur nafasnya. Karena kehamilannya ini sudah hampir berumur 9 bulan, olivia sering merasa sesak karna perutnya yg juga semakin membesar.
"Sedikit, ma." olivia dengan sungkan menjawab pertanyaan mertuanya itu, karena dia merasa mungkin ini belum setengah dari yg diundang oleh keluarga archer. Terlebih acara ini memang dikhususkan untuk mengenalkannya.
"Nggak papa, sayang. Kalo kamu capek istirahat dulu aja." yasmin mengusap lembut lengan menantunya itu dan mengantarkannya untuk duduk di tempat khusus tamu undangan VIP.
"Olivia kenapa ma ?" tanya juna yg baru saja menghampiri ibu dan istrinya ini setelah dirinya sendiri berkeliling untuk menyambut beberapa tamu yg sudah datang.
"Mungkin capek, jun. Kamu temenin ya." pinta yasmin lembut lalu meninggalkan anak dan menantunya itu berdua.
"Mau minum ?" tanya juna yg diangguki olivia.
Dee dan bobby datang bersamaan, setelah menyapa beberapa kolega yg dikenal oleh bobby mereka langsung menghampiri olivia yg sedang duduk sambil mengusap perutnya.
"Hey, ibu hamil!" panggil dee sambil melambaikan tangannya.
"Dee." pekik olivia ketika melihat sahabat yg sudah lama tidak ditemuinya.
"Lu makin cantik aja sih." puji dee setelah mereka saling memeluk melepas rindu.
"Kalian juga makin deket kayaknya ya." goda olivia.
"Apaan sih lu.. Kita cuma temanan aja kok, ya kan bang ?" tanya dee pada bobby yg berdiri dibelakangnya.
"Hmm... apa kabar liv ?" tanya bobby yg juga memeluk olivia.
"Baik. Dee emang gitu, jadi jagain ya kak." bisik olivia saat bobby memeluknya.
Bobby hanya tersenyum mendengarkan pesan olivia.
"Ini dateng-dateng main peluk istri orang aja." protes juna saat datang sambil membawakan segelas jus untuk olivia.
"Dasar posesif lu!!" sindir bobby.
"Udah, sayang. Cukup ya marah-marahnya." olivia menarik lengan juna, lalu mengusap lembut punggung tangan suaminya itu.
"Dee, temenin oliv dulu ya. Aku ada urusan sama juna." pesan bobby sambil membisikan sesuatu pada juna.
"Oke."
"Jadi udah manggill aku-kamu juga ya kalian ? Bentar lagi dong." olivia semakin gencar menggoda sahabatnya yg sekarang wajahnya mulai merah padam.
"Apaan sih liv."
Mereka berdua mengobrol melepaskan rindu. Karena setelah olivia tinggal dirumah mertuanya, dia sudah jarang keluar rumah. Kecuali juna yg semakin posesif itu mengijinkannya untuk keluar. Dan pastinya dia akan selalu mengikuti kemana pun olivia pergi.
Dari kejauhan, dee memperhatikan bobby yg sedang berbicara dengan juna dan sahabat-sahabat mereka. Tapi, pandangan matanya tidak melihat lawan bicara yg ada didepannya. Melainkan pandangan matanya mengamati ke arah dimana yuna berdiri. Entah kenapa ada perasaan tidak nyaman dalam diri dee melihat itu semua.
Terlebih dulu bobby memiliki perasaan lebih kepada kakak perempuan juna itu.
"Liv, gua ambil minum dulu ya. Lu disini aja jangan kemana-mana gua cuma bentar." pamit dee sebelum meninggalkan olivia.
"Iya, gua tau dee."
Olivia duduk sambil memperhatikan orang-orang disekitarnya. Dia merasa sedikit tidak nyaman ketika mendapati alex memperhatikannya dari kejauhan.
"Sayang, ini waktunya kamu minum obat." yasmin datang menghampiri menantunya yg sedang duduk sendirian.
"Ah.. iya ma. Nanti oliv ambil obatnya dikamar ganti."
"Biar mama ambilkan ya, kamu duduk aja disini." kata yasmin sambil mengusap pipi olivia.
"Makasih ya, ma."
Dee masih belum kembali juga. Olivia menoleh mencari kemana dee mengambil minum, tapi yg didapatinya adalah pandangan mata alex yg semakin intens.
Olivia yg merasa tidak nyaman, akhirnya membalas pandangan mata alex. Tapi tatapan mata alex ini sedikit berbeda ketika seorang pelayan datang sambil membawakan segelas air putih dengan mangkok kecil yg berisikan obat.
"Permisi, nyonya. Ini saya bawakan obat dari nyonya yasmin." kata pelayan itu sopan.
Olivia langsung memutus pandangan matanya dari alex lalu menoleh ke arah pelayan itu, "terima kasih, letakkan saja di meja." kata olivia sopan sambil tersenyum.
"Baik, kalo begitu saya permisi nyonya." pamit pelayan itu.
Olivia masih mencari-cari keberadaan dee yg tak kunjung kembali. Dia mulai khawatir apa yg terjadi dengan sahabatnya itu, entah kenapa suasana hatinya berubah setelah melihat bobby memperhatikan kakak iparnya itu.
Karena terlalu lama dee belum juga kembali, olivia berencana sambil menunggu dengan meminum obat yg sudah disiapkan mertuanya.
Ketika obat itu sudah diletakkan ditelapak tangannya dan olivia bersiap memasukkan ke dalam mulut untuk meminum obat itu. Tiba-tiba gadis datang merebut obat yang berada ditelapak tangan olivia dan langsung meminumnya.
"Kak gadis." pekik olivia yg terkejut dengan kejadian yg baru saja terjadi didepan matanya.
"Belum sempet ada yang kamu minum kan, liv ?" tanya gadis khawatir sambil memegang bahu olivia.
Juna yg melihat hal itu langsung menghampiri istri dan mantan sahabatnya.
"Lu mau ngapain istri gua lagi, hah ?" bentak juna, sambil menghentakkan kasar tangan gadis di bahu olivia.
"Jun, jangan salah paham." gadis mundur perlahan sambil menundukkan kepalanya.
"Lu ada niat buruk apa lagi gadistya ? Jawab gua !!." juna memaksa gadis menjawab semua pertanyaannya sambil menggoyang-goyangkan bahu gadis yg dicengkram olehnya.
"Sakit, jun. A-aku nggak ada maksud apa-apa." kata gadis sambil meringis kesakitan.
"Lepasin dulu jun, kasih dia kesempatan jelasin." bobby mencoba memisahkan juna yg sedang marah dari gadis.
"Nggak bisa, bang. Nggak akan ada kesempatan buat dia lagi." juna melepaskan cengkraman tangannya, hingga gadis mundur karena kekuatan dorongan juna.
Olivia yg melihat itu tidak bisa berbuat apa-apa, dengan susah payah dia memegang perutnya yg sakit. Dia menahan agar suara rintihan itu tidak sampai didengan juna, karena bisa dipastikan gadis akan menanggung semua yg bukan terjadi karenanya.
Keringat bercucuran semakin banyak dari dahi olivia. Dia mulai tidak tahan lagi menahan rasa sakit itu, lalu menarik ujung jas juna.
"Sa....yang." dengan sekuat tenaga oliv memanggil juna.
Selain itu, pandangan mata gadis juga mulai kabur. Didepannya sedang berdiri juna dan bobby, tapi lama kelamaan buram dan semakin gelap.
"Sa.....ya...ng." olivia terjatuh dari duduknya sambil masih menggenggam ujung jas juna.
Juna terkejut melihat olivia yang pingsan dengan wajah pucatnya itu. Dia langsung mengusap pipi istrinya itu berharap olivia sadar. Dan tidak kalah mengejutkannya lagi, gadis yg berada didepannya pun juga pingsan. Untung saja, dengan gerakan cepat alex memeluknya dari belakang.
Sedari tadi alex hanya mengamati semua yg terjadi, karena menurutnya juna harus menilai semuanya dengan pikiran yang jernih.
"Sekarang lu puas ?" tanya alex yg sudah menggendong gadis ala bridal style.
"Apa maksud lu ?" juna merasa aneh, seharusnya dia yg marah karena sekarang olivia pingsan. Tapi kenapa gadis juga pingsan itu membuat semua pertanyaan berputar dikepala juna.
"SUDAH CUKUP!!!" bentak bobby agar kedua sahabatnya ini berhenti beradu mulut.
"Jun, lex, kita bawa mereka berdua ke rumah sakit." usul bobby yg diangguki mereka berdua.
"Loh... olivia sama kak gadis kenapa kak ?" tanya dee bingung ketika datang melihat kedua wanita itu sedang digendong oleh pasangannya masing-masing.
"Kamu dari mana aja, hm?" tanya bobby lembut, karena dia tau dee mulai panik.
"Tadi aku ke toilet bentar, terus tante yasmin nitip ini." jelas dee sambil menunjukkan obat yg ada di kotak kecil ditangannya.
"Kalo gitu kamu ikut ke rumah sakit juga." bobby menggenggam tangan dee untuk ikut menyusul juna dan alex yg sudah terlebih dahulu berangkat.
*****
📄 Author's note :
Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua, karena cerita juna dan olivia akan aku hentikan dibab ini.. 🙏
Untuk bab selanjutnya, kalian bisa baca cerita mereka dilapak sebelah ya...
Boleh komen atau tanya langsung di akun instagram aku : nonaomi11
atau facebook : yas omi
Nanti aku bisikin kemana cerita ini pindah..
Untuk yg pengen tau kisah hidup mama yasmin, bisa cek cerita aku yang satunya ya...
Aku janji bakal tamatin disini hehe ✌
Sebelumnya aku minta maaf banget, guys...🙏🙏
Peace love..❤✌