Lona menatap pria yang duduk di hadapannya dengan mata setengah mengantuk. Terang saja karena ini masih pukl 6 pagi. Semalam ia dan juga Sania menobrol sepanjang malam hingga pukl 2 dini hari, lalu tidur dan berniat untuk bangun siang berhubung hari ini ia tidak bekerja. Namun pria itu justru menelfonnya dan meminta bertemu di depan supermarket. Alhasil, dengan mata mengantuk, setelan hoodie serta rambut acak acakkan ia mendatangi supermarket untuk bertemu dengan si pengganggu itu.
"Kau seperti tidak tidur," komentar Biru saat melihat kantong mata Lona yang hitam.
"Memang," sahut Lona tak fikir panjang, tak perduli jika jawabannya barusan akan membuat Biru menjadi tidak enak karena sudah mengganggunya.
"Maaf karena memintamu datang sepagi ini, tapi ini benar benar mendesak," ujar Biru.
"Baiklah, katakan saja apa keperluanmu supaya aku bisa kembali ke apartemen dan tidur," ucap Lona tak ingin berbasa basi.
"Kau belum menemukan orang yang mencurigakan?" tanya Biru.