Fruit 1611: Membungkam Rombongan Malaikat
Mendapatkan ucapan tak menyenangkan seperti itu, mana mungkin Zivena tenang-tenang saja. Keningnya berkerut dalam dengan sudut mulut melengkung ke bawah.
"Atas dasar apa kau mengatakan aku ini pendosa?" tanya Zivena sambil menatap tajam malaikat di dekatnya.
"Karena kamu—" Malaikat itu sudah hendak menjawab, tapi kalah oleh kecepatan mulut Zivena.
"Apakah aku membunuh manusia? Apakah aku merampok harta orang lain? Apakah aku membuat bencana di bumi? Apakah aku berdiam diri saja ketika manusia terkena musibah?" Zivena merentetkan sejumlah pertanyaan retoris.
Malaikat yang menghina Zivena hanya bisa melongo sampai tertegun dan tak bisa menjawab.
"Kau hanya memiliki asumsi liar yang sangat tidak berdasar, lalu seenaknya melemparkan tuduhan tanpa bukti padaku. Apakah kau benar-benar seorang malaikat? Makhluk yang konon mulia dan tinggi?" Zivena tak bisa dihentikan.
