"Tuan, anda ingin kamana?" Tiba-tiba Jaera bangun dan menahan pergelangan tangan Yoonki, saat pria itu melewatinya yang tengah tidur.
Jaera ternyata juga belum tidur.
Bukannya menjawab, mata Yoonki malah berkeliaran entah kemana. Rambut yang terurai, bahu dan dada yang sedikit terekspos.
'Sial! Menyingkirlah dari hadapanku sekarang juga, sebelum kau membangunkan singa dalam diriku Han Jaera!' batin Yoonki menjerit.
"Aku akan keluar sebentar," kata Yoonki seadanya, dan mengalihkan pandangannya dari wanita itu.
Yoonki berjalan menuju pintu, dan disangka Jaera juga ikut turun dari ranjang dan kembali menahannya.
"Jangan tinggalkan aku," mohon Jaera dengan mata sendu.
Yoonki mengernyit melihat tingkah Jaera yang tiba-tiba seperti ini. Semakin Jaera menahannya disini, semakin otak Yoonki memerintah untuk berbuat sesuatu yang panas pada Han Jaera.
"Aku hanya sebentar. Tidur saja duluan."
"Tapi aku takut."
