Chereads / CAN YOU TRUST ME? / Chapter 5 - past stories

Chapter 5 - past stories

"Yoonki kesinikan Yoori, kami akan pulang. Sudah sangat malam" ibu Yoonki mengambil Yoori yang sudah tertidur di pangkuan Yoonki.

"Kalau begitu aku juga pulang" Yoonki beranjak dari duduknya.

"No, no, big no. Kau harus tetap disini. Jaga gadis itu" titah ibunya.

"Kenapa harus aku? Biar keluarganya nanti yang menjaganya. Apa ia sudah menghubungi keluarga nya?"

"Tidak Yoonki, kau harus menjaga nya. Dia tak mempunyai siapa-siapa. Karena kau yang menemukannya, jadi kau harus bertanggung jawab sampai akhir"

"Maksud ibu?"

"Aish, sudah lah. Yang penting kau jaga dia. Kami akan pulang. Dan baju kerjamu besok aku akan menyuruh Jihyuk kekasih gelapmu itu mengantarkan nya besok" canda nenek Yoonki.

"Nenek, aku masih normal. Kenapa juga Jihyuk itu kekasih gelap ku?" Pasrah Yoonki, karena neneknya selalu mengatakan hal menggelikan itu padanya.

"Buktikan kalau begitu! Aku pikir kau sudah belok karena kehilangan Eunri. Karena hanya Jihyuk atau Jiseok yang slalu ada disekitar mu"

"Nenek..." Sela Yoonki.

"Ya, ya. Aku tau kau tak suka jika membahas tentang Eunri. Sudahlah, ayo kita pulang" ajak nenek pada ibu Yoonki.

"Tetap disini dan jaga gadis itu!" Ucap ibu Yoonki sebelum benar-benar pergi.

Yoonki mendesah frustasi sembari mengacak rambutnya yang memang sudah berantakan sejak tadi. Tapi itu tak mengurangi kadar ketampanan seorang Lee Yoonki. Dengan berat hati Yoonki masuk keruangan Jaera. Dan melihat gadis itu tengah duduk dan hanya menundukkan kepalanya.

Sepertinya Jaera tak sadar dengan keberadaan Yoonki. Dengan sedikit malas Yoonki berjalan menuju ranjang Jaera dan duduk di tepinya membuat wanita itu kaget karena bunyi decitan ranjang.

"Oh, paman kau masih disini? Apa kau tak pulang?" Tanya Jaera.

"Jadi kau mengusirku sekarang? Setelah apa yang aku lakukan untukmu" Balas Yoonki tak terima.

"Maaf, bukan begitu maksudku. Hanya saja aku sudah merepotkan mu sejauh ini. Seharusnya anda pulang dan istirahat sekarang" ujar Jaera tertunduk.

"Seharusnya memang begitu. Tapi nenek dan ibuku memaksa aku untuk menjaga mu."

Jaera tak percaya, bukankah mereka tadi terlihat tak peduli dengannya.

"Mereka bilang kau tak punya siapapun. Apa maksudnya. Dimana suami atau keluargamu?"

Haruskah Jaera mengulang menceritakan hidupnya yang memalukan ini? Sungguh harus berapa banyak orang tau akan hal ini.

"Ibuku seorang jalang dan aku dijual oleh nya pada orang kaya karena ia berhutang pada mereka. Sampai aku jadi mainan anak orang kaya tersebut dan hamil. Dan sekarang aku kabur dari kurungan bajingan itu"

Jaera meringkas sedetailnya. Sedangkan Yoonki, menatap Jaera tak percaya. Benarkah itu terjadi pada gadis 18 tahun ini? Ia pikir cerita seperti itu hanya ada dalam drama yang sering ditonton oleh nenek dan ibunya setiap malam. Sungguh Yoonki sulit mempercayainya. Yoonki kira, gadis ini bernasib sama dengan dirinya, terlibat perjodohan konyol karena orang tua. Ternyata lebih rumit dari bayangannya.

"Aku sudah memberitahu semuanya. Jadi paman bisa pulang dan istirahat. Karena aku tak mau merepotkan anda lebih jauh. Terimakasih atas bantuannya sejauh ini. Dan sampaikan maafku pada nenek dan ibu anda, paman"

"Aku tak setua perkiraan mu. Jangan memanggilku dengan sebutan paman karena aku masih 25 tahun"

"Maaf tuan"

"Aku sudah berkali-kali mendengar mu meminta maaf. Sekarang istirahat lah. Aku akan berjaga disini"

"Tidak perlu tuan, aku..."

"Diam, dan tidur. Karena aku lelah dan akan tidur di sofa itu" sela Yoonki dengan nada perintah pada Jaera.