Hari ketiga pun datang, Alice duduk di bangku miliknya. Rupanya disebelahnya duduklah Faith, si ketua kelas.
Guru pun datang ke kelas. Guru saat itu adalah ma'am Fio, guru bahasa.
"Baik, tugas hari ini adalah membuat sebuah teks percobaan dari video berikut."
Lalu ma'am Fio memutarkan sebuah video.
Setelah video itu selesai, kita segera mengerjakan tugas itu.
Setelah beberapa detik kemudian,
"Selesai." Kata Faith.
Semua murid pun terheran-heran.
"Bagaimana kamu bisa menulis secepat itu?" Tanya Alice.
"Eh? Masa aku cepat? Biasanya aku lebih cepat." Kata Faith.
Lalu kita pun terheran-heran.
"Faith, kamu sangat cepat. Coba saya periksa." Kata ma'am Fio.
Lalu setelah beberapa saat memeriksa, ternyata teks milik Faith benar. Dia memang sangat cepat, dan juga jawabannya benar. Mustahil.
"Bagaimana bisa?" Tanya semua murid.
"Aku tidak tahu." Kata Faith.
"Baiklah, daripada si Faith nganggur, saya beri tugas." Kata ma'am Fio.
Padahal ma'am Fio memberinya 3 tugas yang banyak, tetapi ia menyelesaikannya dalam 1 menit.
"Selesai." Kata Faith.
"MUSTAHIL! KITA SAJA YANG MENGERJAKAN 1 TUGAS BELUM SELESAI." Kata semua murid.
Inilah sindrom ke 3, sindrom tangan cepat.