Aku merasa tidurku terganggu. Sesuatu yang basah terasa di sekitar leher dan punggungku. Saat kesadaranku mulai datang, aku tau sesuatu itu adalah kecupan dari suamiku.
Tangannya juga sudah menjalar ke depan. Meremasi dadaku dengan lembut. "Mas?" tanyaku meyakinkan. Aku masih mengantuk, tapi dia mengganggu tidurku.
"Bangunlah, sudah pagi."
"Sudah shubuh?"
"Belum. Tapi aku menginginkanmu."
Aku mencerna lagi kata-katanya. Menginginkanku? Melakukan hal yang semalam itu? Bahkan rasa lelahku belum hilang. Hanya berkurang sebagian.
Apa aku boleh menolaknya?
"Tapi saya capek, Mas." jawabku pelan. Aku takut dia marah lagi padaku, lalu mendiamkanku. "Lagipula, A-saya ada kelas pagi ini." lanjutku.
"Apa harus masuk kuliah?"
Aku mengangguk, "ada presentasi hari ini."
"Ya sudah, tidurlah lagi!"
Dia membenarkan letak selimutku, mengusap kepalaku, lalu memberikan kecupan di sana. Kemudian dia menuruni ranjang dan meinggalkanku.