Sinar mentari pagi yang masuk dari jendela membangunkan Ainsley dari tidur lelapnya. Perlahan wanita itu membuka matanya, bangkit dari posisi berbaringnya dan merenggangkan persendiannya yang masih kaku.
Ia berdiri, berjalan ke arah jendela dan mendapati David sedang memukul samsak tinju buatan sendiri yang tergantung di sebuah tiang besi.
Seperti biasa, tubuh shirtless David yang dipenuhi keringat menjadi sarapan Ainsley setiap pagi sehabis bangun tidur.
Ainsley menaruh kedua sikunya di pinggiran jendela, memandangi David yang menyiksa samsak tinju di depannya tanpa ampun. Kombinasi pukulan dan tendangan yang dilayangkan David membuat tiang besi yang menyangga samsak tinju itu bergetar hebat.
Ainsley masih terbayang kejadian dua hari lalu, dimana David membantai ratusan orang sendirian. Lelaki itu berdiri di bawah sinar keabuan dari sang rembulan, dengan ratusan mayat yang tergeletak di bawah kakinya.