David turun dari taksinya dan membayar sang supir taksi itu sesuai dengan angka yang tertera pada argo. Hari belum terlalu malam, ia berharap bahwa Angeline dan Dave belum tidur.
David mengetuk pintu depan, dan tak lama kemudian pintu itu dibuka oleh seorang gadis yang pernah dilihat fotonya oleh David.
Tak salah lagi.
"Jean ya?" tanya David. Jean memperhatikan David dari ujung kepala sampai ujung kaki. Entah mengapa, lelaki yang sedang diperhatikannya sangat mirip dengan Dave.
"Iya. Bapak siapa ya?"
David menyunggingkan senyuman kepadanya. Jantung Jean berdebar dengan alasan yang belum ia mengerti, Senyuman dari lelaki asing di depannya terasa seperti senyuman yang Dave berikan. Begitu hangat, namun juga sedikit menghasilkan aura yang lumayan mengintimidasi.
David tersenyum. "Angeline ada?"
"Ada, tapi bapak siapa ya? Ngapain nyari mamah?"
Mamah?