Malam telah tiba. Udara dingin yang melewati tubuh Dave seakan membelai halus kulitnya, menyebabkan perasaan dingin yang kurang nyaman ia rasakan.
Seluruh murid kelas satu dikumpulkan di pinggir pantai sekali lagi untuk menunggu api unggun berukuran besar yang masih belum dibakar juga.
Aryo pun menyalakan obor di tangannya dan berjalan perlahan menuju tumpukan kayu yang telah dikumpulkan dari tadi sore itu oleh para murid kelas satu yang ditunjuk oleh anggota OSIS untuk mencarinya di tengah hutan.
Buuffff …
Tumpukan kayu bakar yang sebelumnya telah dilumuri oleh minyak tanah itu kini menyala, mengubah suasana gelap yang awalnya hanya cahaya bulan sabitlah sebagai satu-satunya penerang di sana kini menjadi lumayan terang dan juga hangat.
Malam ini masing-masing kelas akan menunjukkan bakat mereka masing-masing.
Ada yang membuat yel-yel, menyanyi, menari, drama.