>>> 2 Bulan kemudian <<<
"Aaaaaa..... Aku benciiiiii... Aku benciiiiii... Aku benciiiiii... Suara teriakan Vina yang melampiaskan kemarahan nya kepada air yang mengalir di jembatan yang sunyi.
Dengan membawa kesedihan dan kekecewaan yang melimpah di dalam benaknya dia meremas remas tangan nya yang ditetesi air mata yang tetap mengalir keluar membasahi pipinya.
Suasana yang sunyi hanya dia sendiri yang berada di tempat itu. Tak lama kemudian datang seorang pria dalam kondisi mabuk berat, dia mendekati Vina melihat kondisi Vina yang sedang dalam kesedihan, pria itu mengambil tas Vina dan mendorongnya lalu berlari.
Duckkkk.. Pria pemabuk itu di tabrak oleh pria tampan dan kaya. Pria itu keluar dari mobil dan mengambil tas Vina lalu mengembalikan nya.
Akan tetapi Vina menangis dengan menundukkan kepala dan memeluk lutut nya.
Pria itu datang menghampiri Vina.
"Are you okay ?" Tanya pria itu sambil memegang pundak Vina dan memberikan nya tasnya.
"Yes I am fine, thanks" Dengan mengangkat kepala nya dan mengusap air mata yang ada di pipisnya.
"Where do you come from ?"
"I am Indonesia"
"Oo.. Orang Indonesia, saya BAGAS SURYA, ikut dengan saya di sini tidak aman jika malam malam" Mengajak Vina ke mobil nya dan pergi menuju tempat Bagas tinggal.
>>> Sampai di rumah Bagas <<<
Bagas tinggal sendirian di France.
Sesampainya di rumah Bagas langsung mengantarkan Vina ke kamar nya sendiri.
"Kamu tidur di kamar ku biar aku tidur di luar" Kata Bagas dengan Lembut.
"Tapi kan ini" Vina yang merasa tidak enak.
"Udah,, kamu tidur saja, kamu tu udah kecapean banget kayak" Bagas memaksa Vina untuk istrahat.
"Tapi kan" Vina masih merasa canggung.
"Udah sana saja, lagian juga aku biasa tidur di luar sambil nonton tv" Berdiri dan berbalik pergi keluar lalu berhenti sejenak di depan pintu.
"Iya dh makasih ya" Kata Vina dengan murung.
"No Problem" Dengan senyuman yang manis menatap Vina.
>>> Pagi hari <<<
Sinar mentari menyinari setiap rumah dan bangunan yang ada di kota CAEN FRANCE tanpa ada awan yang mendung sedikit pun.
Vina yang baru bangun tidur lalu keluar dari kamar melihat sarapan dan sebauh bungkusan yang isi nya baju.
"Hai udah bagun, sarapan dulu ayo" Sapa Bagas dengan mempersiapkan piring dan duduk mengadap Vina.
"Ii iya maksih" Jawab Vina yang masih canggung
Setelah selesai makan Vina bingung harus bicara apa karna Bagas selalu memperhatikan nya.
"Gas kamar mandi nya di mana ya" Tanya Vina.
"Oh iya di sana deket pintu yang cat putih" Jawab Bagas sambi menujukan nya.
"Oke" Jawab Vina lalu berdiri.
"Tunggu dulu aku belum tau nama kamu, Nama kamu siapa?" Tanya Bagas.
Vina ragu akan memberi tau namanya kepada orang yang Asing karna merasa masih tidak nyaman dan masih kurang percaya dengan Bagas.