Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

kekasih sejati

Sitri_Andriani
--
chs / week
--
NOT RATINGS
6.2k
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - kekasih sejati

siang itu, jam 2 siang seperti biasa kami saling memulai aktifitas, membuka toko, tempat kita bekerja, hari demi hari selalu sama. hal itu terus yang kami lakukan, karna memang toko kami ada di daerah yang selalu ramai jika pasar malem, iyah daerah di jakpus itu memang ramai.

hari itu kulewati begitu lama nan lambat waktu berganti, entah apa yang membuat begitu lamanya, padahal sama saja dengan hari biasanya. memang waktu itu, aku sedang kurang fit, batuk pilek, demam dan terasa lemas.

kuingat, dia memandangku berbeda, beda dari sebelumnya, memang sudah kusadari, namun aku abai, karna posisiku memiliki kekasih, iyah aku ingin menjaga hati hanya untuk orang yang ada dihati. sore berlalu, masih saja memandangku begitu hangat, tatapan yang teduh, menenangkan. iyah dialah andi, dan aku andri. nama yang familiar untuk laki-laki, tapi andri adalah perempuan. aku bekerja ditoko itu sudah hampir seminggu, kenal dia saja baru berapa hari lalu, 2 hari mungkin.

masih sama dari yang kemarin, wajahnya sama, tenang dan menyejukkan hati,

ketika kami sibuk dengan pekerjaan masing-masing, dia masih saja curi pandang, aku yang sadar akan itu, hanya merespon dengan menundukan kepala, sembari tersenyum sedikit, mungkin dia sadar bahwa aku menyapanya, hingga malam tiba, kami sibuk dengan semua hal yang ada ditoko kami, ohh iya toko kami bersebrangan, jadi hampir setiap saat kami bertukar pandang, hanya saja karna statusku punya kekasih ya hanya sekedar senyum sapa salam,.

sampai malampun tiba, mulai sepi pasar di sekitaran toko, waktunya berkemas toko untuk tutup. tapi yang kulihat toko dia, atau sapaan akrabnya kak andi biasa kupanggil, sudah tutup dari jam 11malam, padahal biasanya lebih malam lagi, aku pulang jam 12malam, jalan lewat jalan sempit, gang kecil penuh sesak dengan rumah warga kota jakarta, sampai di perempatan jalan, aku dipanggil,

"dek,"

"iyah kak, kenapa?"

"boleh ngomong bentar,?

sedikit menunduk, berpikir sejenak jangan sampai ada celah dihati ini ya tuhan, aku menyayangi kekasihku sangat, lebih dari orang biasa.

"dek"

"iyah kak?, ngomong apa tadi?

" kakak boleh ngomong bentar disana yah, ( menunjuk gang depan)

"disini ajah kak, disana gelap banget, aku gx bisa,"

"bentar dek, didepan gang ajah, gx masuk gang kok,"

"hmmm...

"dek, kakak pengen kenal boleh kan?, temenan kan gx ada salahnya, kakak cuman mau kenal kamu, kita mulai dari awal, kakak andi, kamu namanya andri kan?

dering pesan masuk

"ehhh , i..iyah kak, kenapa

pegang hp sambil buka pesan,

(de, besok mas libur, pagi bisa kesitu nemuin adek, adek ijin sebentar yah sama ibu. nanti mas jemput ke rumah ibu. love you.)

"dek, pesan dari siapa?

"ehhh maaf kak, pesan dari masku, iyah namaku andri, koq bisa tau namaku.?

dari belakang temanku berjalan menghampiri, karna aku memang pulang lebih dulu,

aku kasih kode, biar mereka pulang duluan saja.

"kamu ngapain disitu, Yok pulang,

"iyah ntar dulu bentar,

"dek, kamu udah punya pacar?

"iyah kak, kenapa?

"iyah udah gapapa, cuman tanya ajah koq, ( sambil tersenyum kecut) sedikit kecewa mungkin,

"maaf kak, kalau udah gx ada yang mau diobrolin aku mau pulang dulu yah, sampe besok kak"

"iyah dah,

aku pulang dengan semua perasaan campur aduk dihati, disatu sisi aku punya dia, tapi disatu sisi kak andi seperti sosok yang ada dalam mimpi,

sampai dirumah, aku langsung bersih-bersih dan bersiap untuk tidur,

mau tidurpun tak bisa, aku teringat pesan mas slamet belum kubalas,

( iyah mas, boleh, besok kesini ajah, ijin sama ibu. nanti adek bilang, love you)

malam berlalu, aku terlelap dalam tidurku, waktu terasa begitu cepat, pagi sudah tiba, bangun pagi bersiap untuk aktifitas, masak buat sarapan, dan makan siang. lalu setelah itu tidur siang dan menunggu mas datang,

begitu cepat hari kulalui, mas datang dan sudah ijin, kami pergi sebentar, dan makan siang bersama, lalu jam 1 siang kami pulang, dan aku bersiap buka toko lagi. ditengah pertemuan itu, aku tak cerita kalau semalam bertemu kak andi,

hanya obrolan biasa, bercanda sedikit.

"de, kamu sakit? koq batuk terus, pilek juga kamu?, tadi mas liat mukanya merah, kamu demam?

"hmmm, gx mas. baik koq,"

bersambung....