"kamu ada yang disembunyiin yah?
"gx mas, udah siang sholat bareng dulu yuk,. abis itu ke toko, mau ikut gx?
"iyah de, ya udah ntar ikut, sekalian mas pulang lerja lagi.
selesai sholat, seperti biasa aku siap-siapin bekal buat ke toko, dan mandi.
berangkat dibonceng mas. terus mas langsung pulang lagi ke jakbar, tempat dia kerja.
dalam hati aku berpikir, semoga dia tidak melihat kak andi atau sebaliknya. setelah buka toko, beresin toko dan sapu ngepel, tinggal duduk didepan sambil nunggu orang beli,
sebelumnya waktu masang lampu, dan natain baju dan seragam, aku sempat lihat kak andi bilang (hati-hati yah dek) mungkin begitu dia bilang, karna tak terlalu kuperhatikan. hhhhh helaan napasku mulai tersengal, seperti tidak biasanya, iyah memang aku punya batuk tahunan yang jika kambuh selalu mengganggu napas sampai terasa sesak sekali, mungkin dia melihat itu, aku pikir dia terlalu memperhatikanku, aku merasa risih, tapi aneh juga seperti ada celah disana. aku ingat, dia tersenyum sangat manis sekali, bahkan sampai sekarang masih ku ingat senyum itu, tulus lebih tulus dari apapun. tak terasa malam sudah tiba, masih mencuri pandang, jam 23:30 toko sudah tutup, pulanglah kami dari toko, dan dia belum tutup ternyata, entah dari kapan kami mulai akrab, aku sapa dia, aku bilang "pulang kak"
dia hanya melambaikan tangan, aku merasa bahwa dia sangat perhatian,
esoknya, dia dan temannya mulai menyapa dari tokonya, temanya bilang minta no hp lah apa lah, aku hanya tersenyum, 😊 memang umur beda jauh, mungkin ada 6/7 tahun, entah dia tau darimana no hpku, dia bilang dari jauh, buka hpnya dek,
"hhh..
"dek, ini kakak, kamu sakit?
"iyah, kak. kenapa?
"kamu sakit?, kakak beliin obat yah?
"hhh, tau darimana aku sakit?
"keliatan mukanya beda, biasanya gx kegitu, kaya lesu gitu,
"lagi gx enak badan dikit kak,
"kakak mau keluar bentar, mau beli makan sama obat buat kamu yah,
"gx usah kak, nanti sembuh sendiri koq,
dia pergi, menyebrang kearahku, tersenyum begitu tulusnya, tuhan begitu indah senyumnya, iyah begitulah keseharianku dan dia, malamnya aku pulang, dia menyusul dari belakang dan menggandengku, memberiku obat, dia mengantarku pulang sampe depan rumah.
" dek, ini obatnya diminum yah, kakak kasian liatnya, kamu kegitu, malah kerja terus, harusnya kan ijin ajah, besok kamu bisa keluar gx? jam 10an, kakak mau ngomong sama kamu,
"koq malah dibeliin sih kak obatnya, ntar aku ganti deh, udah mau sehat lagi koq, kakak mau ngomong apa? kenapa gx ngomong sekarang ajah kak?
"kakak mau ngomong besok ajah, oke,,
"iyah deh, nanti aku kabarin yah
"dah... say.....
"iyah, apa kak? tadi bilang apa?
"gx bukan apa koq.
besok paginya, jam 10, hpku bunyi,
"dek kakak udah di depan yah,
"iyah kak,
"kita pergi kemana kak?
"koq kakak bawa motor,?
" tadinya sih mau ke sunter tapi kata temen kakak ada razia motor, jadinya muter muter ajah yah dek,
" iyah udah kak,
" dek, kakak....
" iyah kak? kenapa?
" kakak mau ngomong, tapi aku takut jawaban kamu gx sesuai sama keinginan kakak,
"emang apa kak?
diam dalam lamunan, berapa hari lalu. jauh sebelum kami saling bertemu, aku dan mas slamet ribut besar dan berujung break, setelah dia menemuiku waktu itu, memang terasa sakit jika keadaan ini terulang,
"dek,tadi kakak udah bilang, kamu denger gx? jawabanya apa dek? kamu gx dengerin kakak ngomong yah?
"hhhhmm, iyah kak, iyah?
"apa dek,?
"iyah,
"makasih yah dek, kakak seneng dengernya,
aku masih kurang sadar, entah apa yang dia bilang, badanku lemas hampir tak sadar, dan tanpa sadar tanganku memeluknya, dan kepalakupun tertunduk di pundaknya,
"dek, kamu kenapa? jangan kegini dong, kakak bingung,
bersambung..