Sony sudah berada di cafe tempat janjian dengan Radit. ada hal penting yang mengganggu pikirannya. setelah 10 menit menunggu akhirnya Radit sampai.
"Maaf bro agak telat. loe udah lama?"
"Nggak, baru juga 10 menit."
"Emang ada apa?"
"Ini soal kecelakaan yang menimpa Nadia, istri loe."
"Hah? emang kenapa?? apa loe udah nemuin pelakunya?"
"Iya, setelah gue menyewa detektif buat nyelidikin kasus kecelakaan itu, gue akhirnya nemuin siapa pelakunya dan loe pasti bakalan kaget kalo tau pelakunya."
"Emang siapa pelakunya?"
"Dia adalah Rena. dia kerja sama Ama pacarnya buat nyelakain loe, tapi Nadia nyelamatin loe."
"Seriusan loe?"
"Iya Dit. gue awalnya juga nggak percaya. tapi setelah detektif itu nunjukin buktinya gue speechless...bener2 nggak percaya! ternyata Rena bisa selicik itu!"
Radit mengurut pangkal hidungnya. dia sama sekali tak percaya kalau orang yang pernah ada di hatinya itu telah tega berbuat sedemikian rupa hingga membuat nyawa istrinya hampir melayang.
"S*Alan. Gue harus kasih pelajaran tuh cewek. Gara gara dia istri gue masuk rumah sakit."
"Gue udah nyusun rencana buat nangkap tuh cewek. loe tinggal ikutin aja. gue juga udah lapor polisi kok. sekarang loe telpon tuh cewek ajak buat ketemuan disini."
"Oke..gue telpon dia dulu."
Radit membuka handphonenya dan menghubungi Rena.
"Halo?"
"Iya Halo, Radit tumben telfon aku?"
"Iya, aku ganggu nggak?"
"Nggak kok sayang."
"Kamu bisa gak ketemuan Ama aku hari ini? aku mau ngomong sesuatu Ama kamu."
"Ngomong apaan? oke deh kita ketemu. Dimana?"
"di cafe biasa aja. aku tunggu ya sekarang."
"Oke..tunggu aku ya sayang."
Radit mengakhiri panggilan telepon.
"Udah bro?"
"Gila ya tuh cewek nggak tahu malu banget masih panggil gue sayang."
"Hahaha, gue tinggal dulu buat nangkap si cowoknya Rena dulu. biar bisa nangkep tuh cewek."
"Oke thanks ya bro atas bantuan loe."
"Sama sama Bro!"
Sony menghilang dibalik itu, sementara itu Radit menunggu kedatangan Rena untuk menjebloskannya ke dalam penjara.
"Sayang, maaf ya aku agak lama. Kamu udah lama nunggu?"
Dasar cewek nggak tahu malu..pikir Radit.
"Nggak kok!"
"Kamu tumben mau ketemuan. ada perlu apa?"
"Mau jebloskan loe ke penjara."
"Ehmmm..maksud kamu?"
"Iya karena loe udah nyelakain gue dan akhirnya malah istri yang gue sayangin yang malah celaka dan masuk rumah sakit."
"Kamu jangan ngarang deh kalau kamu nggak.punya bukti."
tak berapa lama dua orang polisi dan Sony masuk ke kafe sambil menggiring Tama, kekasih Rena yang membantu Rena melakukan kejahatan itu. Rena yang melihat Tama ditangkap polisi pun akhirnya gelagapan.
"Saudari Rena maaf anda harus kami tangkap atas kejadian tabrak lari 1 bulan yang lalu."
"sa...saya nggak bersalah pak!"
"Anda bisa jelaskan itu di kantor nanti sekarang anda ikut kami."
polisi pun akhirnya memborgol tangan Rena.
"Terima kasih banyak Pak."
"Iya sama Sama pak...ini memang tugas kami. Kami permisi dulu pak. terima kasih atas kerjasamanya.
"Baik Pak!"
Akhirnya Rena digiring oleh pihak berwajib ke sel tahanan. Rasa lega menyusupi hati Radit tatkala berhasil menyingkirkan penyebab kecelakaan itu
"Gue seneng banget Son akhirnya semuanya terungkap."
"iya, gue juga seneng bisa bantu loe."
" gue balik dulu ya. Nadia pasti nyariin gue."
"oke gue juga mau balik."