Chapter 3 - #3

1 jam berlalu tapi ayah nya tak kunjung datang, 1 jam tertawa bersama ditemani dengan bising nya suara kendaraan yang lewat, tiba - tiba tawanya terhenti ketika aku liat az sudah terjatuh ke atas aspal.

" kamu kenapa az?". tanya dengan wajah panik.

" az, az kamu kenapa?". tanya ku untuk kedua kalinya karna az hanya diam tanpa menjawab.

aku bersyukur karena ayah nya az datang, ayahnya langsung membawa az masuk kedalam mobil dan segera membawanya ke rumah sakit.

" kamu mau ikut?". tanya ayahnya

" boleh om". jawab ku " nanti aku bilang bunda"

kita pun pergi menuju rumah sakit yang tidak jauh dari sekolah kami, lalu az di bantu suster masuk ke ruangan UGD.

" om aku mau pamit pulang duluan yah".

" oh iya, om sampe lupa kalau kamu harus pulang".

" iya soalnya bunda udah telpon buat pulang duluan aja".

" yaudah makasih yah udah nemenin az tadi".

" iya om sama - sama, bunda bilang kita bakal jenguk az besok".

- esoknya ketika aku pulang sekolah, dan bunda sudah siap menunggu ku di depan gerbang sekolah untuk menjenguk az.

" ayo bi ".

" iya bun ".

aku kaget ketika ayah nya az bilang kalau ternyata az punya penyakit tumor yang udah stadium akhir.

" az, maaf kemarin aku pulang duluan".

" gapapa bi, lagi pula kamu pasti dicariin bunda kamu kan?".

" iya sih, tapi aku seneng bunda ajak aku jenguk kamu sekarang ".

" makasih udah jengukin aku".

" sama - sama az, kamu kan sahabat aku dan kita udah sahabatan dari kecil".

" makasih udah jadi sahabat terbaik aku". ucapnya sambil memeluk ku.