Chereads / Shasha Gadis Pendorong Gerobak / Chapter 45 - Edo Sudah Dijodohkan!

Chapter 45 - Edo Sudah Dijodohkan!

Eduardo Callahan alias Edo, anak tunggal seorang pengacara terkenal di negeri ini, Ben Callahan, ibunya Jane Callahan seorang notaris senior. Keduanya berasal dari kalangan terpelajar. Ibu Edo, Jane wanita cantik blasteran Jerman, keelokan rupanya menurun ke Edo. Selama ini Edo tinggal sendiri di rumahnya.

Sementara orang tuanya tinggal di Jakarta. Meskipun berasal dari keluarga kaya dan terkemuka, Edo tumbuh sebagai pemuda yang mandiri dan rendah diri. Berbeda dengan Ibunya Jane, dia seorang wanita yang angkuh, Edo memilih tinggal sendiri daripada tinggal serumah dengan orang tuanya karena selalu berbeda pendapat. Ibunya tidak setuju kalau Edo menjadi seniman dan penulis buku. Ia ingin Edo menjadi pengacara seperti ayahnya atau notaris seperti ibunya. Tetapi Edo memilih jalan hidupnya sendiri.

Siang itu, orang tua Edo datang tanpa pemberitahuan. Mereka datang bersama Carissa, adik bungsu ibunya beserta Marissa anaknya, sepupu Edo. Tante Carissa tinggal di kota yang sama dengan Edo. Meskipun tinggal satu kota, mereka jarang bertemi. Tante Carissa punya butik dan salon kecantikan ternama, langganannya adalah orang-orang kaya dan terkenal. Tante Carissa memang memilih pelanggan, khusus melayani orang-orang kaya dan terkenal.

Rumah Edo yang biasanya sepi seketika menjadi ramai. Asisten Edo kalang kabut melayani mereka.

"Yan tolong panggilkan aku tukang pijit ya, badanku sakit semua", kata ayah Edo kepada Yansah asisten Edo.

"Yan, kamu hubungi tukang servis AC, ya. AC di kamar ini tidak dingin! Oya jangan lupa hubungi juga garderner, taman di belakang harus di bersihkan, rumah ini tidak terurus", Jane mengomel. "Baik bu!" Yan mencatat semua permintaan mereka. Baru saja ia beranjak meninggalkan kamar orang tua Edo, tante Carissa menahannya. "Yan, tolong kamu ambilkan kami handuk baru dan bersih ya, juga seprai yang baru juga ya?" Tante Carissa masuk kembali ke kamarnya. Edo pusing mendengar keluhan tante dan ibunya. Yan asistennya tersenyum, ia memang karyawan terbaiknya. Yan tidak pernah mengeluh tentang apapun. Lagi pula setiap harinya dia santai, hanya ketika orang tua Edo datang, baru dia terlihat lebih sibuk.

Dua bulan lalu ketika orangtuanya datang, mereka memaksa Edo kuliah di luar negeri. Edo setuju melanjutkan kuliah di luar negeri asal negara dan jurusan kuliahnya, Edo sendiri yang menentukan. Mereka menginginkan Edo kuliah di Amerika kuliah hukum seperti Richardo adik ibunya yang bungsu. Tapi Edo punya keinginan lain, dia mau kuliah di luar negeri asal di Perancis jurusan seni. Tidak ada jalan temu di antara mereka. Orang tuanya pulang dengan perasaan kecewa

Entah apa yang menjadi keinginan orang tuanya kali ini. Edo hanya menunggunya.

"Do, malam ini kita dinner di luar ya bersama tantemu dan Marisa, kamu wajib datang. Jangan terlambat!" nyonya Jane memberi ultimatum dengan tegas. "Ibu sudah booking restorannya, ini alamatnya. Nyonya Jane memberikan kartu nama alamat restorannya.

Malamnya, Edo datang ke restoran tempat dinner keluarganya. Hanya saja, dinner malam itu menjadi acara makan malam keluarga itu menjadi tidak menyenangkan bagi Edo dan ibunya. Edo datang bersama Shasha, gadis yang dikenalkannya sebagai pacarnya. Sementara ibunya membawa Jesika, sahabat Marissa, gadis yang akan dijodohkan ibunya dengan Edo.