Selama acara dinner itu tak seorangpun diantara mereka mengajak Shasha bicara, dia benar-benar diabaikan dan dianggap tidak ada. Edoardo Callahan merasa bersalah kepada Shasha. Hanya dia yang peduli kepada Shasha. Edo akhirnya memberikan perhatian khusus kepada Shasha, dan menganggap hanya mereka berdua di tempat itu. Edo mengambilkan makanan untuk Shasha, mengambilkan minum, membersihkan sisa makanan di sudut bibir Shasha dengan lembut.
Jesika memperhatikan tingkah pasangan itu dengan cemburu dan iri, Marissa jadi kasihan dan tidak sampai hati dengan sahabatnya itu. Selama ini memang Edo tidak pernah mengenal Jesikaa, ia juga tidak mengetahui rencana keluarganya menjodohkan dirinya dengan Jesika. Tetapi Jesika sangat mengidolakan Edo. Bagaimanapun Edo adalah seorang novelis terkenal. Karya novelnya bahkan sudah ada yang difilmkan. Ia sudah menjadi idola gadis remaja di negeri ini.
Ayah dan ibunya menjadi kesal dengan ulahnya. Jane Callahan bersumpah tidak akan merestui hubungan mereka. Dia tak sudi mempunyai menantu dari kalanga biasa, apalagi latar belakang keluarga yang tidak jelas. Selama ini Jane mengetahui pekerjaan Shasha dan aktivitasnya di kampung kumuh itu. Shasha memang baik dan cantik, dia memiliki kepedulian yang tinggi bagi pembinaan kesehatan dan pendidikan masyarakat. Jane Callahan malah sering ikut menyumbang kegiatan masyarakat disana, tetapi bukan berarti ia bisa menerima Shasha menjadi keluarganya. Jane Callahan bertekad menolak rencana Edo menikahi Shasha.
Shasha pamit pulang kepada keluarga besar Edo. Sebelum pulang ia memberikan undangan pesta ulang tahunnya besok malam. Shasha menyerahkannya ke Jane dan Ben Callahan, tetapi mereka tidak mau menyambutnya. Akhirnya Shasha meletakkan undangan itu di meja makan.
"Mohon maaf om dan tante, saya. pamit pulang, Selamat malam!"
"Malam!" Ben Callahan membalas Salam Shasha singkat. Ia ingin Shasha cepat pergi dari restoran itu. Hatinya panas ingin marah. Jane Callahan tidak menjawab salam Shasha, ia bahkan tak sudi melihatnya.
Seluruh keluarga itu tanpa di komando, kompak cuek dengan Shasha. Biar dia tahu diri, kalau ia di tolak di lingkungan ini. Begitu pikir mereka seragam.
Setelah Shasha dan Edo menghilang., Marissa mengambil undangan itu dan membacanya. Undangan warna biru muda dicetak dengan desain mewah dan indah. "Mami...lihat...undangannya di hotel bintang 5, gak salah apa?" Marissa menyerahkan undangan itu ke Carissa. Jesika penasaran, ia mengambil undangan lainnya. "Beneran ini....tempat acara memang disitu...!" Jesika menyerahkan undangan itu ke Jane Callahan, ia tak tertarik membacanya. Gadis itu pasti dapat sponsor, sehingga mampu membuat acara di tempat itu, pikir Jane Callahan. Bukankah Shasha sempat menjadi ambasador peringatan hari lingkungan hidup sedunia dari WHO. Mungkin uangnya dari sana. Jane Callahan menduga-duga. Apapun itu ia tak ingin datang.
Setelah mengantar Shasha pulang, Edo menemui orang tuanya di kamar mereka.
"Papi, mami, Edo minta maaf telah bikin Pi mi kecewa!"
"Hmm!" pali-nya mrndehem serem. "Edo suka Shasha", mendengar hal itu Jane Callahan langsung marah. "Pokok mami tidak setuju!"
'Mami jangan gitu, Edo sayang mami !", sekalipun kalimat Edo mampu nembuatnya terharu, tapia tak ingin merubah keputusannya. "Keputusanku sudah jelas!' Jane Callahan tak mampu membendung emosinya lagi.
"mom...please...jangan begitu...!" Edo berusaha membujuknya.
Jane Callahan tetap tak bergeming dengan keputusannya.
" Oke...begini aja...Edo akan nurut apapun omongan mami papi, asal mami, daranh datang ke pesta itu...gimana?"Edo melakukan penawaran. " Oke!" sahut Ben Callahan cepat.
"Jes....bersiaplah untuk pesta besok!" Marissa menelpon Jesika. "Ogah...males...pesta abal-abal g jelas", sahut Jesika Jose.
"Eh jangan gitu....kamu harus jadi saksi peristiwa itu!"
"Apaan sih?!" Jesika penasaran. Marissa menceritakan kesepakatan Edo dengan om dan tantenya. Jesika semangat masih ada harapan mendapatkan Edo kembali.
****
Kakek Isaac, pada dasarnya bukan orang yang baik hati, dia orangnya pendendam. Ia tak akan berbaik hati terhadap orang yang menyakiti cucunya Shasha. Kejadian di restoran itu sudah membuatnya marah.
Keluarga Callahan membuat acara dinner di sebuah restoran mahal. Restoran miliknya. Dia melihat kejadian restoran itu melalui rekaman CCTV.
Tentu saja ia akan membalas sikap mereka yang mempermalukan cucunya. Cucu kesayangannya.
Keluarga Callahan akan merasakan di buat malu. Kalau saja tidak mengingat mereka adalah orang tua Edo, pacar Shasha, seorang yang baik dan bertanggung jawab. Ia akan membalas mereka dengan cara yang kejam. Ia bisa saja menarik kerjasamanya di bidang hukum dengan pasangan itu. Bahkan dia akan mengambil kantor konsultan hukum mereka. Bangunan mewah kantor hukum, itu di pinjam pakaikan saja kepada mereka tanpa harus bayar sewa. Sekarang berani-beraninya mereka bersikap demikian dengan Shasha.
Shasha sudah berumur 23 tahun selama 20 lebih ia hidup penuh perjuangan untuk menjadi seorang gadis yang mandiri, berbudi baik dan sederhana. Neneknya Maimunah bangga cucunya memiliki karakter welas asih dan peduli orang lain. "Hidup akan bermanfaat kalau kita bisa membuat orang lain menjadi lebih baik, bukan sekedar mencari kebahagiaan diri sendiri dan kepuasaan semata", nasehat nenek Maimunah kepada Shasha. Karena itulah Shasha tidak sombong dan berbangga hati dengan kedua orang tuanya orang ternama dan berkuasa. Dia ingin menjadi dirinya sendiri.
Dan ketika kakeknya berhasil menemukannya, Shasha tidak serta menjadi seorang gadis yang glamor, dia lebih suka tinggal di rumah kost sederhana dekat dengan tempatnya mengabdi dan anak-anak didiknya.
Sikap ayahnya pun begitu, ia tak ingin mengganggu kehidupan Shasha yang nyaman, dia memberikan kebebasan untuk Shasha untuk menjalani hal-hal yang bermanfaat, hal ini baik untuk kepribadian Shasha.
Begitu juga dengan kakeknya Isaac Ibrahim, orang tua itu, rela membayar dengan harga apapun untuk membahagiakan Shasha. Sekian puluh tahun ia hidup kesepian dan hampa, sekarang keluarganya sudah utuh.
Maya Agustin sudah kembali, menjadi ibu Shasha. Tugasnya sekarang adalah bagaimana Ibu dan anak itu bisa rukun dan saling menyayangi. Kakek Isaac Ibrahim bahkan berencana membuat pesta ulang tahun meriah di sebuah hotel berbintang 5 mengundang semua teman-tenan Shasha dan semua rekan bisnis kakek dan keluarga besar Mr. Rahmat, para pejabat daerah dan wartawan.
Kakek akan membuat pengumuman resmi tentang anak dan cucunya ke publik..
Selama ini memang, tidak banyak orang yang mengetahui kalau Maya Agustin adalah anak kandungnya, dan Shasha cucunya, anak Maya Agustin dan Rahmat.
Sebenarnya Shasha tidak suka dengan pesta. Tetapi pesta ini penting bagi kakek untuk membayar setiap jenjang tahun kehidupan Shasha tanpa perlindungan dan kasih sayangnya. Selama ini Shasha harus berpindah-pindah kota dan tempat tinggal untuk menghindari tekanan dari ancaman Rosalia (alm) istri kedua Isaac Ibrahim.