"Kamu kenapa tanya hal ini lagi?" tanya Liam saat keduanya sudah duduk di sebuah kedai kecil pada area istirahat jalan tol.
Liam tidak membiarkan sedikitpun pandangannya lepas dari wajah Soraya. Seolah dirinya ingin memastikan setiap kedipan dari mata wanita itu.
Soraya memang gelisah semenjak bangun tadi pagi dari tidurnya. Bahkan semalam tidurnya benar-benar tidak nyenyak. Saat bertemu dengan Lyla saja, dia mencoba menyembunyikan perasaannya.
Tapi setidaknya, bertemu dengan Lyla dan memastikan rahasia itu, sedikit membuat perasaannya tenang. Walaupun tidak sepenuhnya.
Lagi-lagi Soraya mengembuskan napasnya pelan. Berharap kegelisahannya dapat berkurang seiring dengan embusan itu. Tetapi bullshit! Semua itu hanyalah harapan palsunya sendiri.
"Sekarang mending kamu ngomong, ada apa? Kenapa kamu tanya lagi tentang ini? Bukannya kita sudah sepakat?" seloroh Liam yang duduk tepat di depannya.