Liam merasa lelah hari ini. Bukan hanya tubuhnya yang kelelahan, tetapi juga pikirannya. Dia sudah tidak bisa lagi mencerna semua ucapan Soraya. Ya, Soraya. Lagi-lagi wanita itu yang memenuhi pikirannya. Always!
Dia tidak menyangka jika janin itu adalah anaknya. Padahal setiap kali bermain, dia selalu melakukan hal yang aman. Menurutnya.
Ya, semua sudah terjadi dan dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Itu yang ada dalam benaknya. Tapi entah mengapa Liam menjadi semakin pusing saat memikirkan kedua orang tuanya.
Apa yang harus dia katakan pada orang tuanya tentang kehamilan Soraya itu? Permintaan mendadaknya untuk menikahi Soraya beberapa hari yang lalu saja, cukup membuat kedua orang tuanya bingung. Apalagi jika dia harus mengatakan jika wanita itu hamil?
Tok tok tok!