Kepala Liam kini terasa pening. Penglihatannya mulai berbayang. Berkali-kali Liam mencoba mengedipkan matanya, agar penglihatannya kembali normal. Namun percuma, semua tetap sama.
Napasnya menggebu. Ada sedikit rasa berat saat dia mencoba menarik napasnya itu. Liam menengadahkan kepalanya, bersandar pada sandaran jok mobilnya. Rasanya mirip saat terlalu lama berada di bawah sinar matahari yang menyengat. Membuat dirinya tidak tahan.
Dia membuka kaca jendela mobilnya. Mengambil sebatang rokok dan menyalakannya. Setelah beberapa hisapan, barulah dia menyalakan mesin mobilnya. Lalu melesat pergi menuju ke rumah sakit yang membawa Soraya.
Sesampainya di sana. Liam sudah menghabiskan rokoknya dan membuang putung rokok itu saat di halaman parkir. Liam melangkah dengan cepat menuju ke ruang instalasi gawat darurat.
"Pasien atas nama Soraya." Liam bertanya pada salah satu perawat yang berdiri di balik meja depan.
"Tunggu sebentar," jawab perawat itu.