Setelah berbincang dan menghabiskan waktu bersama, Liam memutuskan untuk berpamitan. Soraya mengantarkannya ke depan pintu. Namun, betapa terkejutnya mereka berdua, saat mendapati sosok Rudie tengah berdiri di ambang pintu.
Rudie pun sama terkejutnya, padahal sebelumnya dia sudah menyangka jika anaknya sedang ada di dalam sana. Sebab mobil Liam sedang terparkir rapi di halaman parkir apartemen.
"Ternyata benar dugaan Daddy. Pantas saja kamu tiba-tiba ingin menikahi Soraya. Ternyata sudah sejauh itu hubungan kalian." Rudie berkata dengan tegas.
Lelaki paruh baya itu sengaja melipat kedua tangannya di atas perutnya, bersedekap. Mungkin agar terlihat menyeramkan di mata anaknya dan juga teman anaknya itu. Dan benar saja, di tambah dengan sorot mata Rudie, dia berhasil membuat keduanya takut.
Liam salah tingkah, sedangkan Soraya menjadi gugup. Tubuhnya seketika membeku setelah beberapa kali mencuri pandang menoleh menatap lelaki di sampingnya.