Sudah lama Liam terbangun, hanya saja lelaki itu enggan untuk beranjak pergi ke kamar mandi. Bukan karena tubuhnya yang lelah akibat perjalanan dan juga pertempuran tadi malam, melainkan karena dia masih ingin berlama-lama memandangi wajah isterinya yang tertidur pulas tepat di sampingnya.
Kulit wajah Soraya yang lembut serta mengkilap membuat Liam semakin ingin berlama-lama memandangi ciptaan Tuhan yang satu itu. Dipadukan dengan alis yang terukir rapi, bukan karena goresan pensil alis, melainkan karena bulu alisnya yang memang tebal. Bulu mata Soraya yang begitu panjang dan juga lentik tidak luput dari rasa syukur Liam karena telah memiliki wanita itu.
Kedua mata Liam kini bergerak turun, hidung mancung isterinya, bibir merah delima yang sering dia kecup terlihat semakin menggoda kala pagi hari, membuat hasratnya muncul begitu saja. Namun, di saat matanya semakin bergerak turun, tiba-tiba saja Soraya terbangun, kedua matanya mengerjab perlahan terbuka.