Dinda terbangun dengan pakaian yang masih lengkap menempel pada tubuhnya. Sedangkan sang suami, Rama, sudah tidak berada di sampingnya lagi. Padahal seingatnya, Rama berbaring tepat di sampingnya tadi malam. Namun, entah mengapa pagi ini lelaki itu sudah menghilang begitu saja. Tanpa kabar.
Waktu masih menunjukkan pukul delapan pagi. Masih ada waktu sarapan yang disediakan oleh hotel di restoran. Dinda bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan wajahnya, lalu menyikat giginya dengan perlahan. Setelah selesai dengan ritual pagi itu, dia memutuskan untuk segera pergi menuju restoran hotel untuk sarapan.
Sesampainya di sana, betapa terkejutnya dia saat melihat Sang Suami yang sedang duduk sendiri di pojokan ruangan, dengan sudut pemandangan yang menghamparkan sebuah pantai di depan sana. Dinda menggelengkan kepalanya, heran dengan sikap suaminya.