Ponsel Tasya tiba-tiba berdering nyaring di dalam tas tangannya. Di saat Haris dan Nicolas sedang asyik membicarakan tawar-menawar mereka. Tasya menjadi tidak nyaman karena hal itu.
"Sorry, aku ganggu. Aku permisi angkat telepon ini dulu," izin Tasya ramah kepada kedua lelaki di depannya.
Mau tidak mau, Tasya memang harus menerima panggilan telepon itu, sebab yang menghubunginya adalah Rama. Hanya lelaki itu yang berani menghubunginya jika sudah menjelang larut malam.
Tasya bangkit dari kursinya, lalu melangkah menjauh dari meja makannya tadi. Jempol tangan kanannya langsung menekan sebuah gambar berwarna hijau yang digunakan untuk menerima panggilan.
"Hallo?" sahut Tasya sambil melirik jam tangannya.
Waktu menunjukkan jam sepuluh malam, tetapi lelaki itu malah menghubunginya. Tasya terpaksa harus menjauh dari posisi Haris. Dia tidak ingin Haris sampai tahu apa-apa tentang dirinya.