Haris tetap berusaha bersikap cool pada Tasya. Padahal wanita itu sudah menyindir Haris dengan kerasnya, seolah menampar tepat di wajahnya. Haris bersikap santai.
"Sorry, kalau kamu nggak aku tegur tadi pagi. Bukannya nggak mau, tapi aku ...."
"Takut dimarahin isterinya kalau negur wanita lain. Iya kan?" sela Tasya menerka-nerka.
Tasya sengaja mengatakan kalimat itu agar ada sebuah klasifikasi dari Haris. Wanita itu ingin mendengar sebuah penjelasan yang secara tidak langsung dia minta. Dan benar saja, seketika itu pula Haris langsung meralat semua terkaan Tasya itu.
"Mana ada aku takut. Dan lagi, wanita itu cuma temen aku aja, bukan isteri." Haris mengangkat kedua tangannya, memperlihatkan jari-jarinya yang sama sekali belum menggunakan cincin apapun di sana.
Tasya mengerdikkan bahunya, seolah tidak percaya dengan pembelaan dari lelaki di depannya. Wajar saja Tasya tidak percaya sebab lelaki itu memang jagonya dalam berkamuflase.