Ceklak!
Tiba-tiba pintu kamar Soraya terbuka, sosok seorang lelaki yang begitu dia dambakan berdiri di ambang pintu. Kedua asisten rumah tangganya yang tadi duduk di atas sofa, sontak langsung berdiri dan menundukkan kepalanya.
Liam melangkah masuk ke dalam kamarnya dengan wajah yang kaku. Membuat kedua asisten rumah tangga itu semakin takut. Mereka berdua saling bersenggolan, merasa bersalah karena telah lancang masuk ke dalam kamar majikannya.
Belum lagi, selama mereka menemani Soraya makan, keduanya kompak duduk di atas sofa. Bukan di atas lantai seperti para asisten rumah tangga lain pada umumnya. Keduanya benar-benar sadar akan kesalahan mereka.
Awalnya Soraya sudah menyambut Liam dengan senyuman manis. Lalu saat melihat raut wajah Liam yang seperti gading retak, wanita itu menjadi heran. Senyuman lebarnya sirna seketika.
"Mina, tolong bawa semua ini keluar," pinta Soraya saat melihat sorot mata Liam yang seakan geram.