Operasi kembali berjalan. Setelah satu jam melalui drama dan juga kesedihan yang Liam rasakan. Kini lelaki itu harus kembali bersemangat. Mau tidak mau, lelaki itu harus tetap kuat. Walaupun dengan hati yang sedih karena harus kehilangan calon bayi mereka.
Berkali-kali Liam mencoba menenangkan dirinya. Rasanya, ingin sekali cepat-cepat bertemu dengan sang isteri saat ini. Memeluknya, serta menenangkannya. Liam yakin, saat nanti Soraya diberitahukan tentang calon bayinya yang tiada, pasti wanita itu akan sangat stress. Atau mungkin malah histeris.
Liam mengkhawatirkan semua kemungkinan itu. Apalagi jika sampai Soraya menyalahkan dirinya, karena mau saja melayani nafsu sang suami. Dan hal itu menyebabkan dirinya kehilangan calon bayinya. Ah, Liam tidak sanggup lagi rasanya membayangkan hal-hal yang mungkin terjadi nanti.