Laju mobil yang membawa Soraya perlahan melambat, lalu berbelok memasuki sebuah halaman gedung tinggi pencakar langit di tengah kota Jakarta. Wanita yang duduk di kursi belakang itu masih sengaja memejamkan matanya. Dia takut melihat kenyataan jika sang supir sedang menculiknya. Seperti film-film yang marak tayang di layar kaca.
Dengan mulut yang berkomat-kamit seperti sedang membaca mantra, Soraya dapat merasakan laju mobil yang akhirnya berhenti dengan lembut. Namun, situasi itu tidak membuatnya berhenti untuk terus melafalkan doa-doa agar hatinya kembali tenang.
Sampai sang supir itu menoleh ke belakang. Bingung melihat isteri majikannya yang bertingkah aneh. Beberapa bulir keringat jagung juga terlihat jelas pada bagian wajah sang majikan.
"Gawat! Aku pasti bakalan dimarahi habis-habisan sama Bos!" gumam sang supir dalam hati.