Soraya termenung di dalam lift, menuju ke ruang kerja sang suami. Dia teringat kejadian beberapa menit yang lalu, saat berpapasan dengan mertuanya.
"Eh, Om, maaf Daddy maksud aku," sapa Soraya yang masih sering salah saat memanggil.
Rudie menoleh, menatap sang menantu. "Kamu ngapain ke sini? Cari Liam?"
"Ya iya lah, mau ketemu Liam. Habis mau ketemu siapa lagi?" Soraya berkata dalam hati.
Soraya kemudian tersenyum tipis seraya mengangguk. "Iya, Dad. Mau nganterin tas ini." Dia berkata sopan.
Rudie hanya mengangguk-anggukan kepalanya dengan pelan. Kemudian pria berwibawa itu melangkah pergi begitu saja, tanpa berpamitan apalagi berkata basa-basi. Dari kejauhan Soraya memandangi kepergian Rudie, hingga punggung laki-laki itu menghilang di balik dinding.
Hanya seperti itu. Tidak ada yang lain. Soraya merasa pilu, dia mengasihani dirinya sendiri atas sikap Rudie yang juga ikut berubah semenjak dirinya menjadi menantu pada keluarga tersebut.
