Liam sengaja tidak membuka matanya, padahal dia sudah terbangun sejak beberapa saat yang lalu. Di dalam kamar President Suite itu, Liam melihat isterinya dari kejauhan yang sedang membuatkannya secangkir teh hangat. Mungkin. Atau bisa juga Soraya sedang membuatkannya kopi.
Yang jelas, Liam enggan untuk beranjak dari balik selimutnya.
Apalagi jika mengingat kembali pertemuannya dengan Sofia kala itu. Pertemuan singkat yang akhirnya memberikan sebuah kenyataan, yang membukakan kedua matanya. Kenyataan bagaimana tentang kehidupan isterinya yang sebenarnya.
Liam masih ingat betul saat dirinya kembali ke dalam kedai itu, hanya karena lupa memberikan undangan pernikahannya. Tapi siapa sangka, yang Liam lihat malah hanya ada beberapa foto di atas meja, ponsel, dan juga tas tangan milik Sofia. Sedangkan wanita itu tidak ada di sana.
"Mas, ada lihat wanita yang di sini tadi ke mana? Yang tadi ngobrol sama saya," tanya Liam pada seorang pengunjung kedai yang berada di ruangan itu.